"Penduduk sudah tak tahan lagi melihat banyak turis yang berpikir bahwa kota mereka adalah bagian dari Nazareth," tutur juru bicara kota, Orna Buhbut seperti dikutip dari AFP, Jumat (30/11).
Menanggulangi kesalahpahaman yang sering terjadi, Wali Kota Nazareth Illit, Ronen Plot mengungkapkan keinginannya untuk mengubah nama kota agar tak lagi berhubungan dengan Nazareth.
Proposal penggantian nama kota telah diajukan kepada dewan kota pada 21 November lalu.
"Natal tahun ini akan menjadi natal terakhir saya menemukan turis yang ingin berkunjung ke Nazareth, namun malah salah alamat ke sini," tutur Plot.
Nama Nazareth Illit diberikan pada tahun 1950, bersamaan ketika kota-kota pembangunan di Israel seperti Karmiel dan Beit She'an didirikan.
Meskipun berbagi nama yang serupa dan jarak yang berdekatan, yakni tiga kilometer, Nazareth dan Nazareth Illit tak memiliki kesamaan lain terlepas dari nama.
Nazareth adalah kota Arab terbesar di Israel dengan populasi mencapai 75 ribu penduduk yang mayoritas menganut agama Islam atau Kristen.
Kota ini dipercaya sebagai lokasi di mana Malaikat Jibril mengumumkan kelahiran Yesus kepada Maria. Rumah masa kecil Yesus juga bertempat di Nazareth. Sehingga setiap tahun, kota ini selalu menyambut kerumunan peziarah yang ingin berwisata religi.
Sedangkan Nazareth Illit memiliki populasi sebanyak 51 ribu penduduk yang sebagian besar adalah orang Yahudi asal Rusia.
Kota ini lebih menggadangkan keindahan alam dan keasrian kota sebagai daya tarik wisata yang diutamakan.
(fey)
https://ift.tt/2RulZhY
December 03, 2018 at 07:43AM from CNN Indonesia https://ift.tt/2RulZhY
via IFTTT
No comments:
Post a Comment