Tiba di lokasi pada Minggu (2/11), Macron tertegun melihat mobil-mobil hangus terbakar dan bangunan-bangunan yang rusak di berbagai area di Paris, termasuk monumen peringatan bagi pahlawan perang Perancis, Arc de Triomphe.
Di sana, ia juga memuji kepolisian yang dianggap cepat meredakan bentrokan. Namun, Macron mengutuk para demonstran yang melakukan kekerasan.
Para pemrotes memblokir jalan di seluruh Perancis dan menghalangi akses ke pusat perbelanjaan, pabrik, juga beberapa tempat pengisian bahan bakar.
Demonstrasi itu berakhir ricuh pada Sabtu (1/12). Kepolisian Paris pun langsung menangkap 412 orang, 378 di antaranya hingga saat ini masih ada di dalam tahanan.
Total 263 orang terluka di seluruh Perancis, 133 di antaranya di Paris, termasuk 23 anggota aparat keamanan.
"Saya tidak akan pernah menerima kekerasan. Tak ada alasan yang membenarkan otoritas diserang, bisnis rusak, jurnalis diancam, dan Arc de Triomphe ternodai," ucap Macron sebagaimana dikutip AFP.
Aksi kekerasan ini memang menyebabkan kekhawatiran mendalam pada komunitas bisnis di Perancis. Sejumlah pebisnis mengaku sudah merugi miliaran euro dan mendesak pertemuan dengan Menteri Keuangan pada Senin.
"Ketakutan terbesar kami terjadi. Ini adalah akhir pekan ketiga para pemrotes memblokade yang menyebabkan kerugian di seluruh komunitas bisnis," ujar perwakilan federasi bisnis ritel Perancis, Jacques Creyssel.
Macron pun menggelar rapat darurat dengan jajaran kabinetnya dan membuka kemungkinan pertemuan dengan perwakilan demonstran, salah satu tuntutan yang selama ini tak pernah dipenuhi. (has)
https://ift.tt/2EbzaSd
December 03, 2018 at 02:07PM from CNN Indonesia https://ift.tt/2EbzaSd
via IFTTT
No comments:
Post a Comment