Pages

Monday, December 17, 2018

Pelobi Jadi Calon Kuat Menteri Baru Kabinet Presiden Trump

Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang pelobi yang dikenal pro penggunaan bahan bakar fosil, David Bernhardt, dikabarkan menjadi kandidat kuat Menteri Dalam Negeri Amerika Serikat. Bernhardt saat ini menjabat sebagai pelaksana tugas (Plt) selepas Ryan Zinke memutuskan mengundurkan diri dari kabinet Presiden Donald Trump tersebut pada akhir pekan lalu.

Bernhardt mulanya adalah wakil Zinke. Jika hal itu terjadi, dua instansi AS yang menangani lingkungan akan dipimpin oleh dua pejabat yang berasal dari kalangan industri.

Selain Bernhardt, Andrew Wheeler yang merupakan pelobi pendukung energi batubara akan menjadi Ketua Badan Perlindungan Lingkungan AS.

"Memang tidak banyak pihak yang telah dia (Bernhardt) tolong. Tapi ini berkaitan dengan siapa saja pihak di dalam bidang industri yang belum ia tolong," kata anggota Dewan Pertahanan Sumber Daya Alam, Bobby McEnaney, pada Minggu (16/12).

"Tidak mungkin dia bisa melepaskan diri dan tidak membantu mantan klien-kliennya nanti (ketika menjabat sebagai Plt. Mendagri)."

Sementara itu, para ilmuwan menganggap relasi Bernhardt dengan mantan klien-kliennya cukup rumit, karena selama ini dia dikenal mengabaikan penelitian lingkungan yang mendukung bisnis.

Seorang ahli lingkungan, Joel Clement, menganggap Bernhardt telah lama mengabaikan hasil penelitian lingungan dalam menjalankan bisnis.

"Mereka tidak akan membiarkan ilmu pengetahuan menahan mereka. Itulah hal yang sangat sulit diterima pikiran kami bahwa mereka benar-benar mengabaikan ilmu pengetahuan lingkungan," kata Clement.

Sebelum bergabung dengan pemerintahan Presiden Donald Trump, Bernhardt dikenal sebagai seorang pelobi yang mendukung penggunaan bahan bakar fosil dan industri air, di firma hukum Brownstein Hyatt Farber.

Dia juga pernah menjadi kepala pengacara Kemdagri AS di era Presiden George W Bush.

Dikutip dari The Guardian, banyak perusahaan industri mantan klien Bernhardt tengah berupaya melobi Kemdagri untuk melonggarkan kebijakan lingkungan. Salah satunya perusahaan berbasis di California, Cadiz Inc., membayar Brownstein Hyatt Farber setidaknya US$330 ribu untuk melobi Kemdagri.

Pada Oktober 2017, Departemen Pengelolaan Tanah Kemdagri AS dikabarkan menyetujui izin pemasangan saluran pipa perusahaan tersebut untuk memompa air tanah dari Gurun Mojave. Langkah tersebut memicu tuntutan hukum dari kelompok pecinta lingkungan.

Selain itu, menurut catatan pemerintah AS, perusahaan agrikultur besar Westlands Water District juga rela membayar firma hukum itu sebesar US$1,43 juta untuk melobi Kongres dan Kemdagri demi mengubah Undang-Undang Spesies Terancam Punah. Saat itu, Bernhardt termasuk salah satu pelobinya.

Sejumlah perusahaan besar seperti Halliburton Energy Service, Targa Energy, Noble Energy, Asosiasi Minyak dan Gas AS, hingga Asosiasi Minyak Bumi Amerika pernah menjadi klien Bernhardt.

Aliansi Energi Amerika bahkan menyambut baik penunjukan Bernhardt sebagai Plt Mendagri. (rds/ayp)

Let's block ads! (Why?)


https://ift.tt/2PHFEta
December 18, 2018 at 01:04AM from CNN Indonesia https://ift.tt/2PHFEta
via IFTTT

No comments:

Post a Comment