Pages

Monday, December 17, 2018

Wiranto Imbau Kasus Bendera Demokrat Tak Dibesar-besarkan

Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto mengimbau pimpinan parpol tak membesar-besarkan kasus perusakan atribut partai Demokrat di Pekanbaru, Riau. Wiranto mengatakan hal itu berpotensi membuat polarisasi dan konflik justru menajam jelang Pemilu 2019.

"Jangan dibesar-besarkan karena ini masalah sudah ditangani dengan baik oleh kepolisian, oknum sudah diketahui, saksi juga sudah ada, tinggal kita limpahkan," kata Wiranto di Kantor Kemenko Polhukam, Senin (17/12).

Dalam pengusutan kasus tersebut, Wiranto mengaku sudah memerintahkan pihak kepolisian untuk mengusut tuntas. Wiranto berharap tak ada lagi oknum yang mengulang tindakan serupa karena akan mengganggu proses pelaksanaan Pemilu 2019.


"Jangan sampai mengganggu proses demokrasi atau indeks kerawanan demokrasi yang sudah mulai kita kelola dengan baik," kata dia.

Kepolisian Resor Kota (Polresta) Pekanbaru, Riau menetapkan tiga orang sebagai tersangka kasus perusakan bendera dan baliho Partai Demokrat. Kepala Polda Riau Inspektur Jenderal Widodo Eko Prihastopo mengatakan peran ketiganya, yakni HS untuk kasus yang terjadi di Jalan Jenderal Sudirman, serta KS dan MW untuk kasus yang terjadi di Tenayan Raya.

Simpati terhadap Partai Demokrat datang dari Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto. Calon presiden nomor urut 02 itu menegaskan, merobek bendera Demokrat sama juga memperlakukan hal serupa kepada Gerindra.


"Sampaikan ke Pak SBY, kalau Demokrat disakiti, kita merasa disakiti juga. Kalau ada yang robek-robek baliho Demokrat, sama dengan robek-robek balihonya Gerindra," Kata Prabowo, di SICC, Sentul, Bogor, Senin.
Prabowo Subianto. (ANTARA FOTO/Kahfie kamaru)

Prabowo mengatakan kejadian perusakan atribut Partai Demokrat cukup sekali terjadi, tidak boleh terulang. Prabowo mengklaim pihaknya juga memiliki kekuatan besar untuk melawan upaya yang sudah memperburuk pesta demokrasi di Indonesia. Namun Prabowo meminta pendukungnya untuk melakukan kampanye yang santun.

"Kita mengimbau jangan robek-robek baliho, jangan robek-robek spanduk. Laksanakan demokrasi dengan baik, karena hati-hati loh kita juga punya kekuatan," katanya.

Sementara itu, Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang atau OSO merespons salah satu tudingan yang menyudutkan Tim Jokowi-Ma'ruf Amin di balik insiden tersebut. OSO mengatakan menuduh atau menuding pihak PDIP sebagai dalang di balik perusakan tak dapat dibenarkan.

Ketua Umum Partai Hanura, Oesman Sapta Odang (OSO). (CNN Indonesia/Abi Sarwanto)

"Tuduh menuduh itu boleh asalkan ada bukti. Kalau menuduh ada bukti enggak apa-apa. Tapi jangan menuduh tapi enggak ada bukti. Itu namanya fitnah," kata Oesman di kompleks parlemen, Jakarta, Senin. (rzr/ain)

Let's block ads! (Why?)


https://ift.tt/2S4VTmc
December 18, 2018 at 05:06AM from CNN Indonesia https://ift.tt/2S4VTmc
via IFTTT

No comments:

Post a Comment