Pages

Sunday, January 27, 2019

Banjir Sulsel, Pemkab Gowa Beri Pemulihan Trauma 230 Anak

Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Kabupaten Gowa membentuk tim psikologi untuk memberikan bantuan pemulihan trauma (trauma healing) bagi anak-anak yang terkena dampak bencana banjir bandang dan longsor.

Diketahui banjir dan longor tak hanya menerjang Gowa, tapi juga di sejumlah wilayah di Sulawesi Selatan.

Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan mengatakan semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terlibat karena bencana banjir dan longsor melibatkan semua aspek.

"Makanya, pemulihan trauma adalah salah satu prioritas agar anak-anak yang menjadi korban bisa ceria kembali," ujar Adnan di Gowa, Minggu (27/1) dikutip Antara.


Ia mengatakan pemberian pendampingan untuk pemulihan trauma dilakukan oleh dua dinas terkait yakni Dinas Pendidikan dan Dinas Sosial untuk mendatangkan psikolog.

Adnan menyatakan musibah banjir bandang dan longsor menimbulkan trauma mendalam kepada para korbannya, bukan hanya bagi anak-anak tetapi orang dewasa juga mengalaminya.

Namun dirinya lebih menitikberatkan kepada anak-anak yang menjadi korban banjir dan longsor. Apalagi banyaknya warga yang meninggal dan luka-luka semuanya terjadi di depan mata anak-anak.

"Anak-anak adalah tumpuan kami, harapan kami di Kabupaten Gowa. Kita tidak ingin ada trauma yang membekas, makanya cara ini kami tempuh," katanya.

Pada pemulihan trauma yang dilakukan di tempat-tempat pengungsian, Minggu (27/1), terdapat 230 anak yang mengikuti program tersebut dan tersebar di tiga titik yakni di SD Mangasa (150 anak), RPH Tamarunang sekitar (30 anak), dan BTN Bumi Batara Mawang sekitar (50 anak).


Kepala Seksi Kesejahteraan Sosial Anak Dinsos Gowa, Asrianty menambahkan trauma healing dilakukan untuk menghilangkan trauma pada anak terkait bencana. Tidak hanya itu kegiatan ini juga untuk menanamkan kepercayaan diri yang sempat hilang.

"Setelah bencana pasti anak anak trauma untuk balik ke rumah, apalagi dengar hujan sedikit pasti ketakutan, makanya kita adakan ini supaya anakanak bisa menghilangkan traumanya, apalagi kita ada pembelajaran Parenting atau mengajarkan anak tanggap bencana," katanya.

Lebih jauh, dirinya membeberkan pihaknya juga bekerjasama dengan Pusat Kesejahteraan Sosial Anak Integratif (PKSAI) 'Sikamaseang' Kabupaten Gowa, Psikolog UNM, Lembaga Indonesia Mengabdi, Satuan Bakti Pekerja Sosial (Sakti Peksos) dari Kemensos RI untuk memberikan pembelajaran mengenai pemeulihan trauma pada anak.

"Jadi inilah yang membawa materi terhadap anak-anak, mulai dari berdongeng, bercerita, mewarnai bahkan ada reward yang diberikan supaya anak bisa lebih semnagat lagi mengikuti trauma healing," jelas Asrianty.

Karena itu dirinya berharap, dengan adanya trauma healing tersebut para anak bisa memulihkan psikologinya, kepercayaan dirinya, dan tanggap bencana. (Antara/osc)

Let's block ads! (Why?)


http://bit.ly/2HHT2Pw
January 28, 2019 at 06:50AM from CNN Indonesia http://bit.ly/2HHT2Pw
via IFTTT

No comments:

Post a Comment