"Konflik di Rakhine State adalah konflik yang sangat lama dan juga sulit mencari solusi, tetapi Alhamdulillah kita diberikan kepercayaan oleh Sekjen PBB untuk jembatani agar ada dari tim kita yang bisa masuk ke Rakhine State untuk lihat langsung kondisi di sana seperti," ujar Jokowi.
Jokowi membanggakan prestasi pemerintahannya itu di tengah sesi debat terbuka. Saat itu, Jokowi bertanya pendapat rivalnya, Prabowo Subianto, mengenai konflik di Rakhine, di mana pemerintah setempat diduga melakukan persekusi terhadap etnis minoritas Muslim Rohingya.
Prabowo sendiri menyampaikan keprihatinannya terhadap dugaan persekusi, bahkan genosida yang dilakukan militer Myanmar terhadap Rohingya di Rakhine.
"Jadi kita perlu gunakan pengaruh bersahabat dengan Myanmar, tapi kita perlu yakinkan mereka untuk segera menghentikan perlakuan tidak adil ke Rohingnya, apalagi kalau ada pelanggaran hak asasi," katanya.
Jokowi lantas membanggakan diplomasi Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, yang dipercaya pemerintah Myanmar untuk berkunjung dan melihat langsung keadaan di Rakhine, sementara lembaga internasional tidak bisa.
"Saya sendiri juga bisa ke Cox Bazaar untuk melihat lebih dari 1,1 juta Rohingya mengungsi dengan kondisi memprihatinkan," katanya.
Jokowi kemudian membanggakan bahwa ia sudah tiga kali mengangkat isu Rakhine dalam forum ASEAN.
"Alhamdulillah desakan kita, tekanan kita terhadap pemerintah Myanmar untuk merepatriasi Rohingya mulai membuahkan hasil," katanya.
Prabowo mengakui prestasi pemerintahan Jokowi dalam konflik Rakhine. Namun, ia menganggap ada isu lebih besar dalam politik luar negeri Indonesia.
"Saya menegaskan bahwa kalau kita mau jadi mediator, menjadi nice guy untuk mendamaikan, tidak ada masalah. Saya akui itu prestasi pemerintahan Jokowi," kata Prabowo.
Melanjutkan pernyataannya, Prabowo berkata, "Namun, saya menganggap ada hal yang bapak tidak rasakan bahwa kita kurang dihormati di luar Indonesia karena mereka tahu Indonesia ini utang banyak, mata uang lemah, impor makan. Negara agraris impor beras itu luar biasa." (has)
https://ift.tt/2V7Csuy
March 31, 2019 at 06:13AM from CNN Indonesia https://ift.tt/2V7Csuy
via IFTTT
No comments:
Post a Comment