Sekjen FUI Al Khaththath ingin Subuh Akbar Indonesia berjalan kolektif dan tidak merepotkan orang lain. Dia bahkan menganjurkan setiap orang yang ikut gerakan untuk menabung Rp10 ribu per hari selama 15 hari menjelang pencoblosan.
Bila ada 200 anggota yang menabung Rp10 ribu per hari selama 15 hari, maka akan terkumpul uang sebanyak Rp30 juta. Menurut Al Khaththath, uang itu bisa digunakan untuk konsumsi."Jadi tidak perlu bohir, tidak perlu saweran. Apa istilahnya tidak, perlu serangan fajar seperti caleg yang punya amplop 400 ribu, itu enggak perlu dan enggak perlu minta pada capres," kata Al Khaththath di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (31/3).
Dia menjelaskan gerakan akan itu diselenggarakan di seluruh daerah yang terdapat masjid atau musala.
"Nanti dengan Subuh Akbar Indonesia ini, kami bentuk panitia, tiap TPS itu satu panitia yang akan kerahkan umat untuk salat subuh berjamaah. Minimal 200 orang satu masjid atau musala yang berbasis TPS," kata Al Khaththath.Pengerahan gerakan bisa dimulai oleh satu orang yang mendata berdasarkan daftar pemilih tetap (DPT) Pilpres 2019.
Dia mencontohkan pemilih yang mendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno bisa mengajak pemilih yang mendukung calon yang sama.
Al Khaththath mengharapkan kelompok yang sudah terbentuk nanti melaksanakan salat subuh berjamaah di masjid dan musala terdekat. Setelah itu datang ke TPS untuk mengawal."Tentunya (buat kelompok) yang cocok, kalau dari 01 cari 01, kalau dari 02 cari 02. Pun salat enggak ada masalah, misal yang dominan 02 lalu 01 ikut salat enggak masalah, atau sebaliknya," kata Al Khaththath. (adp/wis)
https://ift.tt/2OAsCPg
March 31, 2019 at 10:16PM from CNN Indonesia https://ift.tt/2OAsCPg
via IFTTT
No comments:
Post a Comment