"Tiga warga Palestina tewas oleh tembakan Israel, satu orang saat sebelum acara, dan dua anak 17 tahun dalam bentrokan Sabtu malam. 316 warga Gaza lainnya terluka," kata Kementerian Kesehatan di Kota Gaza dilansir AFP, Sabtu (30/3).
Israel dilaporkan mengerahkan beberapa ribu tentara di sepanjang perbatasan. Ini tidak terlepas dari pengamanan peringatan, dan juga menjelang pemilihan presiden pada 9 April mendatang.
Sementara itu, Mesir masih berusaha menengahi komunikasi antara Israel dan kelompok Hamas di Gaza untuk mengendalikan kekerasan. Para pejabat Hamas mengatakan, sebuah kesepahaman dicapai yang akan membuat Israel melonggarkan blokade Gaza, dengan imbalan untuk meminta protes dihentikan.
Puluhan ribu orang berkumpul di lima titik protes di sepanjang perbatasan pada hari Sabtu. Di sebelah timur Kota Gaza, sekelompok pemuda mendekati pagar dan berusaha mengahancurkannya beberapa kali tetapi dipukul mundur oleh gas air mata Israel dan tembakan langsung. Para pengunjuk rasa melemparkan batu ke arah tentara Israel.
Kematian dua pemuda 17 tahun itu menambah sedikitnya 50 anak-anak Palestina yang tewas di Gaza sejak protes dimulai, kata badan amal Save the Children.
Pejabat senior Hamas, Bassem Naim menyebut protes hari Sabtu itu sebagai 'pesan yang sangat penting' untuk Israel dan dunia. Dia membenarkan bahwa Mesir telah membuat kemajuan menuju kesepakatan yang menurut laporan media akan membuat Israel mengizinkan lebih banyak bantuan Qatar ke jalur tersebut.
Peringatan Great of March merupakan aksi damai memperingati aksi yang dilakukan selama enam pekan di jalur perbatasan Gaza-Israel pada 30 Maret 2018. Para demonstran mengusung satu pesan yang sama, menuntut agar penduduk Palestina yang tinggal di pengungsian bisa kembali ke tanah mereka.
(ain/ain)https://ift.tt/2CKN8Ii
March 31, 2019 at 08:12AM from CNN Indonesia https://ift.tt/2CKN8Ii
via IFTTT
No comments:
Post a Comment