Pihak SIS sudah menyampaikan belum ada pembahasan terkait keterlibatan Indonesia, sedangkan pihak TAM yang dijumpai pada Jumat (29/3) juga mengatakan hal serupa.
"Jadi ya seperti sekaranglah [Toyota dan Suzuki tetap bersaing]," kata Wakil Presiden TAM Henry Tanoto di Sunter, Jakarta Utara.
Seperti diketahui ada banyak poin kolaborasi Toyota dan Suzuki, namun intinya adalah tukaran mobil dan teknologi hybrid. Kerja sama ini fokus di India, Eropa, dan Afrika. Pengumuman kolaborasi itu merupakan kelanjutan penandatanganan nota kesepahaman kedua merek tentang kemitraan bisnis pada 6 Februari 2017.Di India, Suzuki bakal memasok sedan Ciaz dan Low MPV Ertiga untuk dijual Toyota dengan nama lain. Sebagai gantinya Toyota menyediakan Toyota Hybrid System buat mobil-mobil Suzuki di India.
Menurut Henry, kesepakatan bisnis seperti itu belum pernah direncanakan atau bahkan dibahas untuk Indonesia.
"Tidak ada perencanaan seperti itu. Di Indonesia kami tidak ada kerjasama sejauh ini. Sejauh ini tidak ada perencanaan juga," kata Henry.
Sebelumnya Deputy Managing Director SIS divisi roda empat Setiawan Surya mengaku belum mendapat arahan apapun dari prinsipal di Jepang. Namun, ia mengaku perwakilan di Indonesia akan mengikuti keputusan apa pun jika kolaborasi di India sampai ke Indonesia.Sedangkan Direktur Pemasaran SIS divisi roda empat Donny Saputra menyatakan sedang memantau kolaborasi antara Suzuki dan Toyota di India. Sementara itu upaya yang tetap dilakukan saat ini yakni mempertahankan ciri khas produknya.
"Itu di sana, di sini ya kami bersaing dengan sehat," kata Donny saat ditemui di bilangan Jakarta Selatan, Jumat (22/3). (fea/fea)
https://ift.tt/2TGMPDT
March 30, 2019 at 11:58PM from CNN Indonesia https://ift.tt/2TGMPDT
via IFTTT
No comments:
Post a Comment