Tak hanya itu saja, Ia juga menyatakan akan menambahkan pertahanan Israel di lokasi yang kerap menjadi pusat konflik dengan Palestina.
Langkah ini seakan sengaja dibuat untuk menyulut amarah warga Palestina dan bangsa Arab.
"Siapa bilang kami tiak akan menambah kekuatan di Tepi Barat? Kami masih tetap berjalan sesuai rencana dan sedang berdiskusi," ujar Netanyahu, seperti yang dikutip dari Reuters, Minggu (7/4).
"Malahan saat ini kami sedang melangkah menuju langkah yang lebih serius. Saya akan memperkuat kedaulatan Israel."
Netanyahu menyebut pesaing utamanya, Benny Gantz, tidak akan mengambil langkah ini karena ia adalah sosok yang akan bernegosiasi dengan Palestina terkait teritorial.
Menanggapi hal ini, seorang pemimpin Palestina Saeb Erekat menyambutnya dengan geram.
"Israel akan melanjutkan pelanggarannya di dunia Internasional terkait hak asasi manusia. Langkah yang diambil ini tidak lepas dari dukngan Donald Trump," ujarnya.
Sementara itu petinggi Hamas, Sami Abu Zuhri, mengatakan impian Netanyahu itu jelas tidak akan terwujud.
Sejak perundingan damai gagal dilakukan pada tahun 2014, sekitar 400 ribu warga Israel bermukim di Tepi Barat. Namun jumlah tersebut kerap disebut tidak benar, diperkirakan jumlah warga Israel yang ada di sana lebih dari jumlah itu,
Bejamin Netanyahu kembali mencalonkan diri dalam pemilu nanti untuk periode kelima. Ia tetap mengikuti pemilu meski tengah dirundung skandal dugaan korupsi.
Partai Biru dan Putih memang dianggap sebagai salah satu pesaing Likud karena secara konsisten meraih perolehan dukungan suara lebih baik dari pada partai Netanyahu tersebut
[Gambas:Video CNN] (agr)
http://bit.ly/2D3ryPl
April 07, 2019 at 09:57PM from CNN Indonesia http://bit.ly/2D3ryPl
via IFTTT
No comments:
Post a Comment