Pages

Monday, April 8, 2019

Prabowo Tinggalkan Orasi Rizieq, Kubu 02 Klaim Sesuai Jadwal

Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Panitia Kampanye Nasional calon presiden-calon wakil presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Minggu (7/4), Mohamad Taufik membantah Prabowo meninggalkan lokasi saat pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab masih berpidato.

Kata dia, Prabowo pergi tepat waktu sesuai jadwal kegiatan acara tersebut, yakni tepat pukul 10.00 WIB.

"Enggak, Pak Prabowo keluar tepat jam 10. Sesuai jadwal acara selesai," kata Taufik ditemui di Seknas Prabowo-Sandi, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (8/4).

CNNIndonesia.com juga sempat menanyakan hal ini kepada Juru Bicara BPN, Irfan Yusuf Hasyim atau dikenal dengan nama Gus Irfan, namun yang bersangkutan tak juga membalas pesan singkat yang dikirim hingga berita ini dimuat.

Sebelumnya, Rizieq berpidato dari Mekkah, Arab Saudi, lewat video dalam kampanye akbar calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di GBK, Minggu (7/4).

Ketua Seknas Prabowo-Sandiaga, M Taufik.Ketua Seknas Prabowo-Sandiaga, M Taufik. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Belum selesai Rizieq menyampaikan arahannya, Prabowo yang berulang kali dielu-elukan dalam video itu justru meninggalkan area GBK. Prabowo tampak sudah meninggalkan panggung beberapa menit setelah Rizieq memulai orasinya tentang sepuluh alasan memilih capres-cawapres nomor urut 02 itu.

Terpisah, Direktur Komunikasi dan Informasi Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin, Marsma (Purn) TNI Dwi Badarmanto, menilai Prabowo memiliki karakter yang tak menghargai ulama.

"Lah itulah sifat, karakter seorang Pak Prabowo. Ya begitu, mau diapain lagi? Itu lah karakter beliau. Enggak menghargai ulama dan enggak menghargai perorangan, kan itu namanya," kata Dwi saat dihubungi, Senin (8/4).

Menurut dia, karakter Prabowo kerap kali menunjukkan sikap temperamental dan terlihat emosional ketika berbicara di hadapan publik.

"Ya orangnya begitu, buktinya ada orang bicara dia tinggalkan, ya mudah marah-marah, apa kita mau punya pemimpin seperti itu?" kata dia.

Lebih lanjut, Dwi menyindir sikap acuh Prabowo itu dengan hasil Ijtima Ulama jilid II yang digelar para ulama untuk mengusungnya sebagai calon presiden.

Diketahui, Ijtima Ulama jilid II yang digagas oleh Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) pada September 2018 lalu itu menghasilkan kesepakatan bagi para ulama untuk mendukung Prabowo-Sandiaga di Pilpres 2019.

Marsma (Purn) TNI Dwi Badarmanto. (CNN Indonesia/Prima Gumilang)

"Jadi kita sudah tahu apa situasinya di 02 seperti itu, sekarang ada apa di balik itu semua? Artinya ada perpecahan di kubu 02," kata dia.

Di sisi lain, Dwi membandingkan sikap Prabowo itu dengan sikap calon presiden nomor urut 01, Joko Widodo yang dinilainya sangat menghargai para ulama dan kiai di Indonesia

Bahkan, ia menyatakan Jokowi sendiri mengusung seorang ulama besar, yakni Ma'ruf Amin sebagai calon wakil presidennya

"Nah jadi sekarang tinggal paslon 01 ini, kita tinggal mensolidkan kekuatan saja," tutur Dwi.

[Gambas:Video CNN] (rzr/tst)

Let's block ads! (Why?)


http://bit.ly/2IlIDaz
April 09, 2019 at 12:10AM from CNN Indonesia http://bit.ly/2IlIDaz
via IFTTT

No comments:

Post a Comment