Sugiono menyebut selisih elektabilitas Prabowo-Sandi dengan Jokowi-Ma'ruf 24 persen.
"Berdasarkan survei internal, elektabilitas Prabowo berada di angka 62 persen dan Jokowi 38 persen," ujar Sugiono di Hotel Darmawangsa, Jakarta, Senin (8/4).
Sugiono hanya membeberkan hasil survei secara lisan. Dia tidak menampilkan data secara rinci.
Sugiono pun tidak menyebut margin of error. Dalam survei BPN juga tidak ada undecided voters serta swing voters.
Sugiono enggan mengomentari mengapa hasil survei pihaknya berbeda dengan hasil dari lembaga survei lainnya.
"Kita tidak tahu mengapa hasilnya berbeda. Kita tidak melakukan survei bersama," ucap Sugiono.
"Saya tidak tahu mengapa ada perbedaan. Mungkin karena ini untuk internal assessment. Orang-orang kita yang melakukan survei bekerja dengan semangat untuk meriset apa yang benar benar terjadi, di masyarakat " lanjutnya.
Jokowi dan Prabowo berhadapan di Pilpres 2019. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
|
Wasekjen Gerindra Aryo Djojohadikusumo mengatakan bahwa metode yang dilakukan pihaknya sama dengan lembaga survei pada umumnya.
"Metodologi mungkin sama. Tapi respondennya sangat berbeda. Saya tidak bisa bicara pihak lain. Mereka punya metodologi. Kami punya metodologi," kata Aryo.
Lembaga survei Indikator Politik menyatakan jika pemungutan suara Pilpres 2019 digelar hari ini, maka yang keluar sebagai pemenang adalah Jokowi-Ma'ruf dengan keunggulan 55,4 persen.
Indo Barometer pun mencatat elektabilitas Jokowi-Ma'ruf unggul dengan selisih 18,8 persen dari Prabowo-Sandi, tak berbeda jauh dari survei CSIS yang menempatkan pasangan nomor urut 01 unggul 18,1 persen.
Sementara, survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) pada Maret 2019 menunjukkan gap elektabilitas antara pasangan capres-cawapres Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno semakin melebar hingga 25 persen.
[Gambas:Video CNN] (ugo)
http://bit.ly/2Kj6daD
April 09, 2019 at 01:24AM from CNN Indonesia http://bit.ly/2Kj6daD
via IFTTT
No comments:
Post a Comment