Keempat merek ponsel bekas tersebut yakni Samsung, Xiaomi, Oppo, dan Vivo yang masih menjadi incaran masyarakat.
Herry menerangkan Samsung dan Xiaomi menjadi merek dengan varian produk beragam sehingga tak mengherankan jika kondisi bekas pun tetap dicari.
"[Merek] lain memang tak sebanyak Samsung atau Xiaomi, kendati variannya lumayan banyak. Samsung masih menjadi merek yang paling banyak dicari orang," ucap Herry saat dihubungi CNNIndonesia.com, Selasa (28/5).
Herry menuturkan pilihan masyarakat kepada dua merek lainnya yakni Oppo dan Vivo lebih dipicu pada faktor keterbatasan dana."Biasanya untuk anggaran yang pas-pasan lebih pilih Oppo atau Vivo. Mereka ngga tahu kalau beli baru untuk dua merek itu bisa kredit tanpa bunga," tandasnya.
Herry mengatakan harga jual Oppo dan Vivo bekas relatif cukup tinggi. Bahkan mengatakan kurang masuk akal untuk membeli kedua merek terebut dalam kondisi bekas lantaran selisih harga tidak berbeda jauh dengan harga jual baru.
Kendati demikian, Herry menganjurkan kedua merek tersebut dibeli dalam kondisi baru. Jika dana dirasa kurang, maka opsi kredit tanpa bunga bisa menjadi plihan.
Pilihan kedua, jika tetap ingin membeli Oppo atau Vivo bekas maka sebaiknya langsung membeli dari pengguna. Dengan cara ini, selisih harga terhitung cukup jauh dibandingkan harga saat beli baru."Kalau beli langsung dari pengguna, selisihnya jauh dibandingkan di pedagang. Anggaplah harga barunya Rp5 juta. Kalau (pemilik ponsel) jual ke pedagang paling-paling ditawar Rp3 juta, sementara kalau calon pembeli bisa transaksi langsung dengan pemilik bisa ditebus Rp3,7 juta sehingga bisa sama-sama senang [penjual dan pembeli]," ucap Herry.
[Gambas:Video CNN] (evn)
http://bit.ly/2MklLw1
May 31, 2019 at 03:50AM from CNN Indonesia http://bit.ly/2MklLw1
via IFTTT
No comments:
Post a Comment