Penjaga gawang asal Brasil yang menjadi pengganti Karius pada musim ini menganggap penting membagi beban dalam sebuah pertandingan. Oleh karena hal itu pula, Alisson percaya diri dengan kemampuan skuat The Reds dan percaya pada kekompakan tim.
"Saya pikir sebaiknya Anda tidak menaruh beban pada satu orang saja. Ada 11 orang dalam satu tim. Ketika kami menang, maka semua menang. Dan ketika kami kalah, semua kalah," kata Alisson dikutip dari ESPN."Bukan Karius yang kalah, melainkan Liverpool. Tahun ini kami memiliki kesempatan, bagi saya ini yang pertama. Kami akan melakukan segalanya untuk menang dan berusaha untuk menangani beban bermain di final Liga Champions," sambungnya.
Loris Karius ketika tampil di final Liga Champions 2017/2018. (REUTERS/Phil Noble)
|
"Saya sedih. Kita tahu rasanya membuat kesalahan di kompetisi sebesar Liga Champions. Itu adalah sesuatu yang bisa selalu lekat dengan Anda sepanjang karier," ucap Alisson.
"Tetapi dalam hidup kita selalu memiliki kesempatan untuk membuat perbaikan. Saya bersaha tetap awas. Saat saya melakukan sesuatu dengan baik, saya tidak lantas jemawa. Dan ketika saya membuat kesalahan, saya juga berupaya memperbaikinya," sambung mantan kiper AS Roma itu.
Alisson juga menjadi salah satu alasan Liverpool dapat bersaing di persaingan level elite dengan berbagai penyelamatan di bawah mistar.
Liverpool mendatangkan Alisson sebagai pengganti Karius dengan harga US$84 juta dan membuatnya menjadi kiper termahal di dunia melewati Gianluigi Buffon yang menyandang status penjaga gawang dengan harga tertinggi sejak 2001. (nva)http://bit.ly/2W2M9Km
May 31, 2019 at 04:24AM from CNN Indonesia http://bit.ly/2W2M9Km
via IFTTT
No comments:
Post a Comment