Ancang-ancang itu, sebut Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, berkaca pada kejadian Rabu (29/5) malam, di mana volume kendaraan di gerbang tol Cikampek Utama tiba-tiba membeludak.
Menurut data PT Jasa Marga (Persero) Tbk, jumlah kendaraan yang meninggalkan Jakarta di Gerbang Tol Cikampek Utama tercatat 57.405 kendaraan atau naik 144 persen dibanding Lalu lintas Harian (LHR) normal yakni 23.484 kendaraan."Jadi kami akan pertimbangkan lagi sistem satu arah dari Cikarang Utara kalau ada penumpukan dari Jakarta. Namun, ini pun akan dilakukan kalau penumpang dari Bandung menuju Jakarta juga landai," tutur Budi di Kementerian Perhubungan, Kamis (30/5).
Menurut Budi, kejadian yang berlangsung kemarin malam hingga dini hari tadi memang tidak diprediksi sebelumnya. Ternyata, banyak pemudik berangkat lebih awal dengan memanfaatkan tanggal merah yang jatuh pada hari ini.
Budi belum bisa menyebut kapan tepatnya one way diberlakukan malam ini, sebab dikatakan kondisi itu bersifat situasional. Namun, kebijakan one way ini masih akan dikombinasikan dengan kebijakan rekayasa contra flow dua jalur.
"Dan ini kami lakukan setelah melalui diskusi dengan Korps Lalu Lintas (Korlantas) Kepolisian Republik Indonesia (Polri). Insyallah penumpang tidak akan terjadi lagi seperti tadi pagi," jelas dia.
Meski demikian, ia tidak menilai bahwa hari ini adalah puncak arus mudik. Adapun, puncak arus mudik melalui Tol Cikampek baru mulai berlangsung esok hari, ketika seluruh pegawai sudah resmi memulai cuti panjangnya."Kami tetap waspada, dan sejauh ini memang contra flow menyerap kepadatan lalu lintas dari Cikarang Utara secara gradual," pungkas dia. (glh/fea)
http://bit.ly/2WpqsIP
May 31, 2019 at 03:20AM from CNN Indonesia http://bit.ly/2WpqsIP
via IFTTT
No comments:
Post a Comment