"Ya, mobil listrik tuh menarik, karena Perpres saya kira sudah selesai. Dari kantor saya sudah paraf, sudah ke Sekneg (Kementerian Sekretariat Negara). Tinggal sirkulasi saja, kita harap selesai Lebaran," ucap Luhut, di Jakarta, Kamis (30/5).
Pernyataan dari Luhut ini merupakan hal baru setelah sebelumnya dipahami jadwal terbit Perpres terus molor. Dia pernah bilang Perpres bakal rampung pada Januari, Maret, dan Mei, malahan pemerintah pernah menargetkan beleid itu bisa meluncur pada akhir 2017.
Pada April lalu, Luhut pernah mengatakan malu karena Perpres tersebut belum juga rampung sementara itu sudah ada pihak swasta yang memberanikan diri menyediakan armada mobil listrik di Indonesia, yaitu Blue Bird. Perusahaan taksi itu menyediakan 30 unit taksi listrik buat beroperasi di Jakarta mulai Mei.
Setelah wacana Perpres kendaraan listrik berkumandang, banyak pihak sudah menyatakan tertarik. Salah satu yang berkaitan dengan Luhut adalah Hyundai Motor Corporation.
Menurut Luhut, minat investasi dari perusahaan otomotif terbesar di Korea Selatan itu buat mengimbangi dominasi produsen Jepang di Indonesia. Kata Luhut, "Mereka (Jepang) kan sudah nyaman dengan 95 persen produk mobilnya tuh mengontrol kita".
Pada akhir tahun lalu Luhut pernah blak-blakan soal rencana investasi Hyundai di dalam negeri. Dia menyebut Hyundai bakal mengeluarkan dana sekitar US$1 miliar (Rp14,6 triliun) untuk membangun pabrik dan produksi mobil penumpang berteknologi listrik di Indonesia.Saat itu dia menyebut lahan paling potensial untuk fasilitas baru itu berada di kawasan Purwakarta atau Karawang.
Selain Hyundai, berdasarkan informasi dari Kementerian Perindustrian, Toyota juga menunjukkan ketertarikannya menambah investasi untuk memproduksi kendaraan hybrid di dalam negeri. Kemenperin menyatakan mobil hybrid Toyota dan Daihatsu, jenis SUV dan MPV, akan diproduksi di Indonesia pada 2020. (fea)
http://bit.ly/30Wrzz2
May 31, 2019 at 01:46AM from CNN Indonesia http://bit.ly/30Wrzz2
via IFTTT
No comments:
Post a Comment