Informasi itu diungkap oleh May dalam sebuah wawancara radio beberapa waktu lalu.
Saat diberi selamat karena film biopik Queen yang dibintangi Rami Malek itu sukses dan mendapat berbagai penghargaan, May mengaku tak menyangka. Ia juga bercerita bahwa film itu dikerjakan selama 12 tahun dan bernilai miliaran dolar Amerika.
Namun kemudian May mengungkapkan sebuah fakta ironi.
"Saya tertawa ketika beberapa hari lalu ada tulisan di koran yang menyatakan bahwa kami menjadi kaya dari film ini. Bila mereka tahu, kemarin kami menyewa jasa akuntan dan [mengetahui bahwa] kami masih belum mendapat satu sen pun dari [film] itu," kata May.
May melanjutkan, "Bukankah itu lucu? Harus seberapa sukses sebuah film sebelum kalian menghasilkan uang? Ada banyak orang yang tidak sadar bahwa mereka bagian dari kesuksesan."
Musisi berusia 71 tahun itu tidak menjelaskan lebih lanjut berapa uang yang seharusnya ia dapat. Ia juga tidak menjelaskan bagaimana pembagian keuntungan dari Bohemian Rhapsody untuk mereka. Rumah produksi pun belum ada yang berkomentar soal celetukan May itu.
Berdasarkan situs Box Office Mojo, Bohemian Rhapsody berhasil meraup sekitar US$903 juta atau setara dengan Rp13 triliun dari global. Sementara biaya produksi mereka hanya US$52 juta. Artinya, Bohemian Rhapsody meraih keuntungan US$851 juta atau Rp12 triliun.
Melansir Vanity Fair, sutradara Bryan Singer dikabarkan mendapat US$40 juta dari Bohemian Rhapsody. Ia dipecat di tengah produksi film hingga digantikan Dexter Fletcher, namun nama Singer tetap dicantumkan pada credit roll. (adp/rsa)
http://bit.ly/2YwC8H4
May 16, 2019 at 03:32AM from CNN Indonesia http://bit.ly/2YwC8H4
via IFTTT
No comments:
Post a Comment