"(Pembayaran) belum. Ini masih sosialisasi," ujarnya ditemui sebelum Rapat Terbatas di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Kamis (16/5).
Yang pasti, ia mengatakan uang pergantian yang akan dibayarkan kontraktor nanti cukup menguntungkan masyarakat, termasuk dirinya, yang terkena gusur. Pun demikian, uang pergantian akan mengacu pada Nilai Jual Obyek Pajak (NJOP).
Diketahui Basuki telah menempati rumah tersebut selama kurang lebih 29 tahun sejak tahun 1990-an. Rumah itu awalnya merupakan rumah dinas yang kemudian ia beli dari koceknya.
Rumah itu berjarak sekitar 15 meter dari saluran Kalimalang. Sebagai kepala otoritas pembuatan jalan, Basuki mengaku merelakan penggusuran karena Right of Way (jarak bangunan yang berdiri di pinggir jalan) harus 24,7 meter. "Jadi, kena ini yang kuning," katanya.
Namun, sebelum itu pelaksana proyek sempat urung menyampaikan bahwa rumah Basuki akan terkena gusur. "Ini kok lama banget, kenapa? Ternyata pada tidak berani ngomong," imbuh dia.
Akhirnya, ia meminta kontraktor untuk tidak membelokkan jalur yang sudah dibuat. "Jangan dibelokkan, karena ini yang paling optimal. Fondasinya di pinggir saluran," terangnya.
(fra/bir)
http://bit.ly/2YzAiF5
May 17, 2019 at 12:07AM from CNN Indonesia http://bit.ly/2YzAiF5
via IFTTT
No comments:
Post a Comment