Pages

Tuesday, May 28, 2019

Tito: Operasi Ketupat 2019 Kompleks, 160 Ribu Personel Terjun

Jakarta, CNN Indonesia -- Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan operasi pengamanan lebaran atau Operasi Ketupat 2019 memiliki karakteristik yang kompleks dibandingkan dengan operasi tahun-tahun sebelumnya. Sebab, operasi ini digelar bersamaan dengan rangkaian Pemilu 2019.

Hal itu dikatakannya dalam pernyataannya sebagai inspektur upacara dalam apel gelar pasukan operasi Ketupat 2019, di Monas, Jakarta Pusat, Selasa (28/5). Sebanyak 2.992 personel gabungan mengikuti apel ini.

"Hal tersebut membuat potensi kerawanan yang akan dihadapi dalam penyelenggaraan Operasi Ketupat Tahun 2019 semakin kompleks," ujar Tito dalam amanatnya saat apel gelar pasukan operasi ketupat 2019 di Monas, Jakarta Pusat, Selasa (28/5).

Apel gelar pasukan Operasi Ketupat 2019 ini juga dihadiri oleh Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek, dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.

Selain itu, tampak pula Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Kepala Basarnas Marsekal Madya (TNI) Bagus Puruhito.

Gelar pasukan Operasi Ketupat 2019.Gelar pasukan Operasi Ketupat 2019. (CNN Indonesia/Andry Novelino)
Tito melanjutkan bahwa Operasi Ketupat 2019 ini akan digelar selama 13 hari, mulai Rabu, 29 Mei, sampai dengan Senin, 10 Juni.

Dia menyebut potensi kerawanan kali ini meliputi serangan teror; kejahatan yang meresahkan masyarakat, seperti perampokan, penjambretan, begal, dan premanisme.

Kemudian, aksi intoleransi dan kekerasan, seperti aksi sweeping oleh ormas; gangguan terhadap kelancaran dan keselamatan transportasi darat, laut, dan udara; permasalahan terkait stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok; dan bencana alam.

Kapolri pun meminta supaya gangguan-gangguan tersebut dapat diantisipasi secara optimal dalam Operasi Ketupat 2019.

Menurut dia, operasi ini diselenggarakan di 34 Polda dengan 11 Polda prioritas. Operasi ini akan melibatkan 160.335 personel gabungan, yang terdiri atas 93.589 personel Polri, 13.131 personel TNI, 18.906 personel Kementerian dan Dinas terkait, 11.720 personel Satpol PP, dan 6.913 personel Pramuka, serta 16.076 personel organisasi kemasyarakatan dan kepemudaan.

"Akan digelar 2.448 Pos Pengamanan, 764 Pos Pelayanan, 174 Pos Terpadu, dan 12 lokasi check point sepeda motor pada pusat aktivitas masyarakat, lokasi rawan gangguan kamtibmas, serta lokasi rawan gangguan keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas," ucapnya.

Pasukan TNI ikut terjun dalam Operasi Ketupat 2019.Pasukan TNI ikut terjun dalam Operasi Ketupat 2019. (CNN Indonesia/Andry Novelino)
Sementara, objek pengamanan dalam Operasi Ketupat Tahun 2019 antara lain berupa 898 terminal, 379 stasiun kereta api, 592 pelabuhan, 212 bandara, 3.097 pusat perbelanjaan, 77.217 masjid, dan 3.530 objek wisata.

Tito meyakini Operasi Ketupat 2019 akan berhasil sebagaimana tahun sebelumnya. Untuk itu, dia meminta semua jajaran agar mempersiapkan secara optimal seluruh aspek penyelenggaraan operasi.

[Gambas:Video CNN] (ryn/arh)

Let's block ads! (Why?)


http://bit.ly/2Xa6kY3
May 29, 2019 at 03:21AM from CNN Indonesia http://bit.ly/2Xa6kY3
via IFTTT

No comments:

Post a Comment