Mayoritas dari partai politik itu pun telah mengerucutkan calonnya ke satu nama. Hal ini dilakukan menyusul revisi Undang-undang Nomor 2 Tahun 2018 tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD yang menambahkan poin tentang kursi pimpinan MPR sesuai jumlah fraksi yang duduk di parlemen yakni 10 kursi.
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) akan kembali mengusung nama Ahmad Basarah. Anggota Fraksi PDIP Arteria Dahlan menyebut Basarah merupakan sosok yang belum tergantikan untuk bicara mengenai masalah Pancasila dan ketatanegaraan. Namun, lanjutnya, keputusan tersebut belum final.
"Kalau Ahmad Basarah sudah teruji ya, sudah berpengalaman dan saya pikir beliau sosok yang belum tergantikan untuk bicara mengenai masalah Pancasila, mengenai masalah ketatanegaraan dan empat pilar," kata Arteria di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (30/9).
Selanjutnya, Golkar berpeluang mengusung nama Bambang Soesatyo atau Aziz Syamsuddin. Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily mengatakan kedua nama tersebut sudah dibicarakan.
Namun, menurutnya, Golkar memiliki mekanisme yang harus ditempuh sebelum mengambil keputusan terkait nama anggota yang akan menduduki kursi pimpinan MPR periode mendatang.
"Untuk pimpinannya ada juga nama Bambang Soesatyo serta nama Aziz Syamsuddin. Jadi semua sudah dibicarakan, tapi internal Partai Golkar mesti ada mekanisme pengambilan keputusan berdasarkan atas rapat-rapat di DPP Partai Golkar," kata Ace.
Kemudian, Partai Gerindra telah mengusulkan nama kadernya Ahmad Muzani untuk kembali menduduki jabatan pimpinan MPR. Muzani sendiri mengakui hal tersebut. Menurutnya, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto telah menandatangani surat keputusan terkait usulan tersebut.
"Sebagai calon pimpinan MPR, Prabowo menunjuk Ahmad Muzani menjadi calon pimpinan MPR," katanya.
Sementara itu, NasDem mengajukan nama Lestari Moerdijat untuk mengisi kursi pimpinan MPR. Menurut Sekjen NasDem Johnny G Plate keputusan itu tinggal menunggu penandatanganan surat keputusan oleh Ketua Umum NasDem Surya Paloh dan dirinya.
"Lestari Moerdijat sebagai wakil ketua atau pimpinan MPR RI dari Fraksi NasDem," kata Johnny.
Berikutnya, PKB juga akan kembali mengusung nama Wakil Ketua MPR saat ini untuk menduduki kursi pimpinan MPR periode mendatang, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin. PKB akan mengusung Ketua Umumnya Muhaimin Iskandar untuk menjadi ketua MPR. Anggota Dewan Syuro PKB Maman Imanulhaq mengatakan, Cak Imin dipilih karena faktor usia dan pengalamannya.
"Dilihat dari senioritas dan dilihat dari posisi ketua umum, kita akan terus berusaha menjadikan gus Muhaimin sebagai pimpinan, ketua MPR," kata Maman.
Sementara itu, PPP masih memiliki tiga calon nama yang akan diusulkan untuk menduduki kursi pimpinan MPR. Sekretaris Jenderal PPP Arsul Sani mengatakan tiga nama itu adalah Arwani Thomafi, Amir Uskara, dan dirinya sendiri .
Menurutnya, keputusan nama yang akan dipilih nantinya akan diambil oleh Pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa.
"Di PPP ada beberapa orang yang akan kami putuskan, mungkin besok. Yakni Pak Arwani, Amir Uskara dan saya. Siapa yang dipilih tergantung Plt ketumnya," kata Arsul.
Demikian juga dengan PAN. Ketua DPP PAN Yandri Susanto mengatakan terdapat empat nama calon pimpinan MPR yang berpeluang diusung partainya. Mereka adalah Zulkifli Hasan, Mulfachri Harahap, Asman Abnur, dan Wakil Ketua Umum PAN Hanafi Rais.
Menurutnya, pembicaraan mengenai nama anggota yang akan diusung menjadi calon pimpinan MPR akan dilakukan dalam pertemuan di rumah Zulkifli selaku Ketua Umum PAN pada malam hari ini.
"Di PAN tidak ada voting, tetapi biasanya musyawarah mufakat," kata Yandri.
Sejauh ini, PKS dan Demokrat masih merahasiakan nama anggotanya yang akan diusung untuk menduduki jabatan pimpinan MPR periode mendatang.
Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ledia Hanifa mengatakan bahwa hal tersebut masih dalam pembahasan petinggi partai. Namun, dia memastikan sudah ada beberapa kandidat nama yang dipertimbangkan.
"Pokoknya ada banyak (nama) yang dipertimbangkan. Tapi nanti mudah-mudahan kita bisa sampaikan pada waktunya," katanya.
Sedangkan Waketum Partai Demokrat Syarief Hasan menyebut pihaknya masih menunggu keputusan majelis tinggi terkait sosok yang akan mengisi posisi pimpinan MPR periode mendatang dari fraksinya.
Dia berkata, Demokrat belum menunjuk kader untuk diusulkan menjadi pimpinan MPR karena keputusan memilih calon pimpinan MPR berada di tangan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) selaku ketua umum.
"Belum, masih di tangan majelis tinggi, Ketum Partai Demokrat," ujar dia.
[Gambas:Video CNN] (mts/DAL)
https://ift.tt/2msEg5h
October 01, 2019 at 02:20PM from CNN Indonesia https://ift.tt/2msEg5h
via IFTTT
No comments:
Post a Comment