1. Mahathir Bingung Jokowi Tolak Bantuan Malaysia untuk Karhutla
Perdana Menteri Mahathir Mohamad mengaku ingin bertanya kepada Presiden Joko Widodo alasan Indonesia menolak bantuan Malaysia untuk menangani kebakaran hutan dan lahan yang menyebabkan kabut asap di kawasan.
"Saya ingin menanyakan 'Kenapa Anda tidak mau menerima bantuan dari kami?' Namun, saya belum melakukannya. Kami telah menawarkan bantuan setiap saat," kata Mahathir seperti dikutip Malay Mail pada Rabu (25/9).
Menurut Mahathir, Malaysia memiliki sejumlah pesawat yang dirancang khusus untuk melakukan pemadaman api menggunakan air dari udara.
Indonesia memang terus menjadi sorotan terutama di kawasan Asia Tenggara karena pencemaran kabut asap yang terus memburuk di tengah peningkatan titik api karhutla di Sumatera dan Kalimantan pada tahun ini.
2. Malaysia Tangkap 12 WNI Terduga Pengikut ISIS
Kepolisian Malaysia dilaporkan menahan 12 warga negara Indonesia (WNI) yang diduga merupakan militan kelompok teror ISIS.
Kepala kepolisian anti-terorisme Malaysia, Ayob Khan, mengatakan bahwa kedua belas WNI itu ditangkap dalam beberapa operasi di Sabah, Selangor, Serawak, Penang, Pahang, dan Kuala Lumpur antara 10 Juli hingga 25 September lalu.
Serangkaian penangkapan ini bermula pada 10 Juli lalu, saat aparat Malaysia menahan satu WNI berusia 25 tahun di Keningau, Sabah.
Menurut Ayub, WNI tersebut sudah bekerja sebagai buruh di Malaysia selama dua atau tiga tahun belakangan.
"Kami meyakini tersangka tersebut membantu menyelundupkan militan ISIS dari Indonesia ke Filipina selatan melalui Sabah," ujar Ayob sebagaimana dikutip The Straits Times.
3. Mahathir Sindir Myanmar Soal Rohingya di Sidang Umum PBB
Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, mendesak para pemimpin dunia untuk turut menyelesaikan krisis etnis Rohingya. Dia juga menyindir Myanmar tentang keadaan para pengungsi yang berada di dalam kamp-kamp di Rakhine.
"Otoritas Myanmar menolak akses bagi beberapa pejabat PBB dan pekerja bantuan kemanusiaan. Jika pemerintah Myanmar tidak memiliki sesuatu untuk disembunyikan, mengapa Anda menghalangi orang lain untuk (mengakses) situasi di Rakhine? Biarkan mereka datang, memeriksa, dan membantu pengungsi di sana," kata Mahathir ketika berpidato di Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa, New York, Amerika Serikat, seperti dilansir Channel NewsAsia, Kamis (26/9).
Mahathir kembali menyinggung laporan tim pencari fakta PBB, yang mengungkap pelanggaran hak asasi manusia secara sistematis. Namun, dia menyayangkan PBB seolah tak tergerak untuk segera mengakhiri pelanggaran HAM itu.
"Apa yang terjadi di Rakhine adalah genosida, di mana terdapat pembunuhan besar-besaran, pemerkosaan yang sistematis, dan pelanggaran hak asasi manusia yang menjijikkan. Sikap diam ini mengecewakan," ujar Mahathir.
4. Mantan Presiden Prancis Jacques Chirac Tutup Usia
Mantan presiden Prancis Jacques Chirac meninggal dunia, Kamis (26/9) waktu setempat. Jacques Chirac yang memimpin Prancis dari 1995 hingga 2007 itu wafat di usia 86 tahun.
"Presiden Jacques Chirac meninggal dengan damai pagi ini dikelilingi oleh keluarga," kata menantunya Frederic Salat-Baroux kepada AFP.
Chirac memimpin Prancis selama 12 tahun dan menjadikannya sebagai presiden pasca-perang terlama kedua di Prancis setelah pendahulunya Francois Mitterrand.
Chirac dua kali menjabat sebagai perdana menteri, yakni periode tahun 1974-1976 dan 1986-1988. Dia juga pernah menjadi wali kota Paris untuk periode jabatan tahun 1977-1995. (ayp/ayp)
https://ift.tt/2n1mXIm
September 27, 2019 at 02:43PM from CNN Indonesia https://ift.tt/2n1mXIm
via IFTTT
No comments:
Post a Comment