Pages

Monday, December 24, 2018

Kisah Wartawan Lari ke Rajabasa Kala Diterjang Tsunami

Jakarta, CNN Indonesia -- Dua wartawan media cetak lokal asal Sumatera Selatan (Sumsel), Levi dan Sumantri berhasil selamat dari terjangan tsunami Selat Sunda yang menerjang Kabupaten Lampung Selatan.

Kini, kakak beradik asal Tebing Tinggi, Kabupaten Empat Lawang, Sumsel itu tengah bersiap kembali ke kampung halaman setelah berhasil menemukan anggota keluarganya yang sempat hilang selama dua hari.

Melalui sambungan telepon, Levi menceritakan detik-detik sebelum tsunami tiba. Pada Sabtu (22/12) lalu, ia dan Sumantri tengah menghadiri pernikahan keluarganya di Lampung Selatan. Usai acara pernikahan, sekitar pukul 21.20 WIB, saat dirinya tengah menyeduh kopi di rumah kerabatnya, Levi dikejutkan dengan banyak warga yang berteriak dan berlarian.


Tak hanya dikagetkan dengan teriakan warga setempat, Levi juga mengaku mendengar suara gemuruh yang sangat kencang.

"Suara gemuruh itu sangat jelas. Banyak orang lari teriak 'tsunami-tsunami. Mereka lari ke arah Gunung Rajabasa. Saya keluar, bawa semua keluarga, ikut lari ke bukit," ujar dia, Senin (24/12).

Levi berujar sudah tidak ingat lagi dengan barang-barang berharga yang ada di dalam rumah. Mereka langsung berlari untuk menyelamatkan diri tanpa berpikir menyelamatkan barang-barang berharga.

"Kejadiannya cuma sebentar, beberapa menit. Tapi saya lihat betul air ombak tsunami itu menerjang rumah-rumah. Rumah saudara saya itu persis di pesisir pantai, rata, roboh, luluh lantak," ungkapnya.


Levi mengungkapkan dirinya sempat panik karena beberapa anggota keluarganya tengah berada di luar rumah untuk berjalan-jalan saat bencana terjadi. Suasana semakin panik, sebab di saat yang bersamaan seluruh jaringan seluler terputus.

"Saya telepon keluarga yang terpisah, listrik mati, sinyal putus tidak bisa telepon. Kami panik dan sudah tidak bisa berpikir lagi. Rumah hancur semua," ujar dia.

Levi dan keluarganya memutuskan untuk bermalam di atas Bukit Rajabasa yang masuk di dalam wilayah Kalianda, Lampung Selatan tersebut. Mereka memilih bermalam di bukit karena takut tsunami susulan kembali menerjang. Listrik dan lampu jalan yang mati membuat wilayah Kalianda gelap gulita dan mencekam.

Keesokan harinya, Levi memutuskan untuk mencari keluarganya yang terpisah. Sementara keluarga lainnya mengungsi ke rumah kerabat lain di kawasan Penengahan, Lampung Tengah.

"Yang sempat terpisah sekarang sudah bertemu. Kami semua mengungsi ke Penengahan. Rencananya hari ini langsung pulang ke Empat Lawang," ujar dia.

(DAL)

Let's block ads! (Why?)


http://bit.ly/2QL9CSo
December 24, 2018 at 10:42PM from CNN Indonesia http://bit.ly/2QL9CSo
via IFTTT

No comments:

Post a Comment