Pages

Thursday, December 27, 2018

Mauricio Pochettino dan Tottenham Hotspur yang Makin Matang

Jakarta, CNN Indonesia -- Tottenham Hotspur menjelma jadi tim terkuat dalam sejarah mereka di Liga Inggris justru ketika tim-tim lain juga tengah menggeliat. Mauricio Pochettino sukses melakukan hal itu di tengah terpaan transfer besar-besaran tim-tim Inggris lainnya.

Manchester City, Manchester United, Chelsea, Liverpool, dan Arsenal adalah tim-tim besar di Liga Inggris, baik dari segi tradisi maupun kekuatan finansial. Tottenham sendiri merupakan klub kuda hitam namun dalam beberapa tahun terakhir jadi pesaing gelar juara dan langganan empat besar.

Dalam tiga musim terakhir, Tottenham Hotspur mampu duduk di posisi tiga besar dan selalu lolos ke Liga Champions. Padahal dalam durasi tersebut, tim-tim lain mengeluarkan uang dalam jumlah besar untuk merekrut pemain.

Dikutip dari transfermarkt, pembelian termahal Tottenham adalah Davinson Sanchez dengan harga 40 juta euro pada musim lalu. Sementara itu bintang Tottenham lainnya macam Son Heung-min (30 juta euro), Lucas Moura (28,4 juta euro), dan Toby Alderweireld (16 juta euro) direkrut dengan harga terjangkau.

Pemain macam Dele Alli dan Harry Kane bahkan belum dikenal banyak orang dan baru menjadi tenar ketika bergabung dengan Tottenham Hotspur.

Dele Alli dan Harry Kane baru populer setelah tampil gemilang bersama Tottenham Hotspur.Dele Alli dan Harry Kane baru populer setelah tampil gemilang bersama Tottenham Hotspur. (REUTERS/Andrew Yates)
Pochettino adalah tipe pelatih yang berhasil menarik keluar kemampuan pemain dan membuat tim yang solid dengan tidak bertumpu pada 1-2 pemain saja.

Saat musim ini berganti, Tottenham Hotspur jadi klub yang paling mengejutkan. Bukan lantaran pergerakan mereka di bursa transfer, melainkan karena mereka tidak melakukan apa-apa. Tottenham lebih memilih mengamankan pemain-pemain yang jadi tulang punggung mereka selama ini.

Harry Kane, Kyle Walker, Son Heung-min, Erik Lamela, Dele Alli, dan Davinson Sanchez adalah pemain-pemain yang berhasil diikat dalam kontrak baru oleh 'The Lilywhites'. Meski tanpa pemain baru. keberhasilan Tottenham mengamankan pemain-pemain bintang mereka sudah serupa energi besar di awal musim. Pasalnya, sebelum perpanjangan kontrak itu terjadi, bintang-bintang Tottenham dikabarkan jadi bidikan klub--klub lain.

Dengan kekuatan yang tak berubah, Pochettino tidak memerlukan waktu untuk beradaptasi. Tottenham sudah punya pakem yang bagus dan bisa menjalani laga dengan baik. Dalam dua laga terakhir, Tottenham bahkan mampu menggelontorkan total 11 gol.

Tottenham Hotspur berhasil mengamankan pemain-pemain bintang dari bidikan klub lain.Tottenham Hotspur berhasil mengamankan pemain-pemain bintang dari bidikan klub lain. (Reuters/Carl Recine)

Menang Lawan Tim Besar

Tottenham Hotspur berhasil duduk di posisi kedua klasemen Liga Inggris dengan koleksi 45 poin, tertinggal enam angka dari Liverpool di puncak klasemen, hasil dari 15 kemenangan dan empat kekalahan.

Pada putaran pertama, Tottenham terbilang mampu tampil konsisten dengan menaklukkan lawan-lawan yang di atas kertas memang memiliki kualitas di bawah mereka. Satu-satunya kekalahan yang mengejutkan bagi Tottenham adalah pada laga lawan Watford dengan skor 1-2.

Di luar itu, tiga kekalahan Tottemham lainnya datang dari tim-tim pesaing, yaitu Liverpool (1-2), Manchester City (0-1), dan Arsenal (2-4).

Jika ingin berbicara gelar juara, maka perubahan yang harus dilakukan Tottenham di paruh kedua kompetisi adalah dengan menaklukkan pesaing mereka dalam duel berikutnya. Sulit berharap tim pesaing seperti Liverpool dan Manchester City sering tergelincir sehingga Tottenham mendapatkan keuntungan. Duel-duel sesama tim papan atas yang aklhirnya memberikan perbedaan.

Tottenham Hotspur harus bisa meraih kemenangan dalam duel lawan tim besar.Tottenham Hotspur harus bisa meraih kemenangan dalam duel lawan tim besar. (Reuters/Matthew Childs)
Duel big match perdana Tottenham Hotspur di paruh kedua adalah menghadapi Manchester United di Wembley pada 13 Januari mendatang, disusul Chelsea (27/2), Arsenal (2/3), Liverpool (30/3), dan Manchester City (20/4). Sebelum duel-duel tersebut, Tottenham punya kesempatan untuk memangkas jarak dalam waktu dekat bila Liverpool berbuat kesalahan. Dalam dua laga berikutnya, Liverpool akan menghadapi Arsenal dan Manchester City. Sementara itu dalam durasi yang sama, Tottenham akan menghadapi Wolverhampton Wanderers dan Cardiff City. (ptr)

Let's block ads! (Why?)


http://bit.ly/2Stajgh
December 28, 2018 at 12:17AM from CNN Indonesia http://bit.ly/2Stajgh
via IFTTT

No comments:

Post a Comment