Pages

Sunday, December 2, 2018

Menteri PUPR Pelajari Teknologi Jepang Perpanjang Usia Dam

Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimoeljono mempelajari teknologi yang tengah dilakukan Jepang untuk memperpanjang usia bendungan yang sudah tua.

""Dari pengalaman Jepang melakukan dam upgrading, kami dapat belajar bagaimana mengoptimalkan fungsi bendungan yang sudah ada. Melakukan dam upgrading memiliki kelebihan dibandingkan membangun bendungan baru, yakni tidak diperlukan pembebasan lahan, lebih ramah lingkungan dan waktu lebih cepat," kata Basuki dikutip dari keterangan resmi, Senin (3/12).

Basuki berkesempatan mengunjungi Amagase Dam Re-Development Project Tunnel di Kota Uji, Prefektur Kyoto dan Bendungan Yamaguchi di Prefektur Saitama, Jepang di sela-sela pertermuan 12th High Level Experts and Leaders Panel (HELP) on Water and Disasters Meeting di Tokyo.


Saat ini, Jepang tengah melakukan dam upgrading pada 21 bendungan. Bendungan-bendungan di Jepang banyak yang sudah berusia tua dan mengalami penurunan fungsi. Sementara pembangunan bendungan baru, ketersediaan lahan sangat terbatas dan tidak mudah pembebasannya.

Amagase Dam Re-Development Project Tunnel dilakukan pemerintah Jepang dengan tujuan agar pertambahan debit banjir yang keluar dari Danau Biwa. Dengan demikian air dapat dapat dialirkan dengan aman, meningkatkan kapasitas tampungan efektif Bendungan Amagase guna memenuhi tambahan kebutuhan air baku bagi kota Kyoto sebesar 0,6 m3/detik, menjaga output daya listrik PLTA tetap tinggi di musim panas dan mengendalikan banjir di kawasan Danau Biwa.


Setelah dilakukan pengembangan, maka tampungan air baku bendungan Amagase akan meningkat dari 600 ribu m3 menjadi 2,14 juta m3 dan tampungan air untuk membangkitkan listrik meningkat dari 3,8 juta m3 menjadi 5,21 juta m3.

Selain bendungan, Menteri Basuki dan rombongan juga meninjau Kanda River /Loop Road No.7 Underground Regulating Reservoir yang dibangun untuk mengendalikan banjir dengan memanfaatkan ruang bawah tanah di bawah Jalur Jalan Metropolitan Tokyo sepanjang 4,5 Km. Pilihan struktur ini diambil karena sangat sukar dan mahal untuk memperoleh Kolam Pengendali Banjir di permukaan pada sungai perkotaan yang mengalir di permukiman padat. </span>

Let's block ads! (Why?)


https://ift.tt/2FWUoET
December 03, 2018 at 08:20PM from CNN Indonesia https://ift.tt/2FWUoET
via IFTTT

No comments:

Post a Comment