Menjelang pergantian tahun, tidak sedikit orang yang ingin melewatkan malam terakhirnya di kawasan wisata alam.
Namun Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat agar lebih waspada jika berada di kawasan pesisir, mengingat hingga awal tahun 2019 gelombang di beberapa kawasan pesisir Indonesia sedang tinggi.
Sebagai 'pelariannya', wisatawan yang ingin memeriahkan malam pergantian tahun di kawasan wisata alam, bisa memilih antara gunung, lembah, gua, sungai, dan yang lainnya.
Hal yang perlu diutamakan saat mengunjungi destinasi wisata alam dalam rangka merayakan momen libur akhir tahun, adalah keselamatan. Berpikir logis dan tidak panik adalah langkah utama untuk tetap selamat. Berikut adalah tips singkatnya:Gunung
Satu hal yang perlu diwaspadai saat berkunjung ke dataran tinggi adalah soal status gunung tersebut. Hal ini dikarenakan jumlah gunung berapi di Indonesia tidak sedikit.
Kebanyakan gunung yang memiliki pemandangan istimewa adalah gunung berapi aktif, seperti gunung Bromo-Semeru (Jawa Timur), gunung Rinjani (Nusa Tenggara Barat), gunung Merapi (Jawa Tengah), Gunung Kerinci (Sumatera), dan lainnya.
Jika memilih melewati malam pergantian tahun di kawasan pegunungan, sebaiknya selalu siaga menghadapi ancaman letusan gunung api.
Gunung Bromo dengan latar belakang Gunung Semeru. (Foto: AFP PHOTO / Tarko SUDIARNO)
|
Tanda-tanda letusan gunung berapi yang patut diwaspadai adalah sering terjadi gempa tremor, banyak hewan turun gunung, dan sering terdengar suara gemuruh.
Apabila sudah menemukan tanda-tanda seperti itu, sebaiknya pergi menjauhi dataran tinggi dan mencari tempat berlindung yang aman. Gunakanlah masker atau kain basah apabila terjadi hujan abu.
Lembah
Sebagai daratan luas di tengah 'kerumunan' dataran tinggi, Lembah selalu menyenangkan untuk dijadikan tujuan wisata alam.
Beberapa lembah yang cukup terkenal di Indonesia seperti Lembah Harau (Sumatera Barat), Lembah Baliem (Papua), Lembah Kijang (Jawa Timur), Lembah Ramma (Sulawesi Selatan), dan lainnya.
Lembah Baliem. (Foto: Dok. Kemenpar)
|
Ancaman yang mengintai jika ingin melewati malam pergantian tahun di kawasan lembah adalah longsor, khususnya saat musim hujan seperti yang menjadi langganan bulan Desember.
Jika tanah dan bukit mulai bergetar, kerikil berjatuhan, terlihat retakan panjang di lereng, hingga perubahan warna air sungai secara tiba-tiba, sebaiknya segera mengungsi menuju tempat yang jauh dari jalur longsor.
Gua
Berwisata ke salah satu jalur perut bumi, termasuk kategori wisata minat khusus yang memerlukan keahlian tertentu.
Namun belakangan ada beberapa gua yang mendulang atensi banyak wisatawan awam, seperti Gua Jatijajar (Jawa Tengah), Gua Gong (Jawa Timur), Gua Pindul (Yogyakarta), dan lainnya.
Gua Pindul. (Foto: CNN Indonesia/Ahmad Bachrain)
|
Salah satu ancaman yang patut diwaspadai saat berkunjung ke gua adalah gempa bumi. Meskipun berlangsung sangat cepat, namun pengalaman menghadapi gempa bumi tidak pernah menyenangkan.
Hal yang patut dilakukan jika terjadi gempa bumi adalah segera mungkin merunduk dan melindungi kepala, hindari gerakan yang tidak perlu untuk meminimalisir cedera, dan kemudian segera menuju ke area terbuka.
Sungai
Salah satu kegiatan yang bisa dilakukan saat berada di sungai adalah arung jeram, tentunya hal ini perlu pertimbangan banyak hal khususnya musim.
Beberapa sungai yang kerap menjadi destinasi wisata andalan di Indonesia adalah Sungai Maron (Jawa Timur), Sungai Citarik (Jawa Barat), Kalibiru (Papua), Sungai Kapuas (Kalimantan), dan lainnya.
Sungai Kapuas. (Foto: ANTARA FOTO/Joko Sulistyo/Rei/mes/15.)
|
Sayangnya musim hujan identik dengan curah air yang tingi, sehingga banjir adalah ancaman utama saat berada di sungai.
Tindakan preventif yang perlu dilakukan terkait banjir, salah satunya adalah memantau perkembangan informasi terkait banjir yang dalam situs resmi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Selain itu tetap perhatikan arus sungai dan debit air sungai demi keselamatan. (agr)
http://bit.ly/2ET9OIX
December 28, 2018 at 09:46PM from CNN Indonesia http://bit.ly/2ET9OIX
via IFTTT
No comments:
Post a Comment