Kepala Stasiun Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung, Toni Agus Wijaya menjelaskan kondisi atmosfer berdasarkan citra satelit himawari terpantau awan konvektif dengan jenis Cumulonimbus meliputi wilayah Bandung bagian timur.
"Telah terjadi kejadian hujan dengan intensitas sedang hingga lebat kadang disertai petir dan angin kencang di wilayah Bandung Timur dan sekitarnya," kata Toni dalam keterangan tertulis yang diterima CNNIndonesia.com.
Hujan dan pembentukan angin yang terjadi di Bandung timur tersebut disebabkan oleh faktor regional dan global. Faktor penyebab regional, kata Toni, disebabkan pertemuan massa udara di sekitar Jawa Barat dan belokan angin (shearline) di Jabar bagian tengah.
Sedangkan faktor global disebabkan anomali suhu permukaan laut di perairan Jawa Barat yang cenderung hangat sehingga berpeluang terjadi pembentukan awan konvektif potensial hujan.
Dari hasil pengamatan pengukuran Pos Hujan Observasi yang tercatat di Pos Hujan Cileunyi kurang dari satu jam tercatat 16 mm, masuk dalam kategori curah hujan dengan intensitas lebat.
Sedangkan pengamatan suhu maksimum pada pukul 14:00 wib sebesar 29,3 derajat celcius dengan kelembapan udara sekitar 59 persen pada saat awal pembentukan awan cumulonimbus (Cb) di siang menjelang sore hari, pada pukul 15:00 wib suhu tercatat 27,0°C dengan kelembapan udara sekitar 67 persen.
"Dari pantauan citra radar terdeteksi adanya pembentukan awan konvektif dengan kategori hujan sedang-lebat dan ketinggian puncak awan bisa mencapai 14 km pada pukul 15:12 wib," ujarnya.
Berdasarkan data yang dihimpun, angin puting beliung yang melanda Rancaekek menyebabkan beberapa rumah warga mengalami kerusakan.
Juru bicara Kantor SAR Bandung Joshua Banjarnahor mengatakan pihaknya menurunkan tim untuk melakukan evakuasi. Hingga kini belum diketahui apakah insiden angin puting beliung tersebut merenggut korban jiwa atau tidak.
"Kami sudah siaga melakukan evakuasi jika ada laporan korban dari warga," ujarnya. (hyg/gil)
http://bit.ly/2AJ17gJ
January 12, 2019 at 02:17AM from CNN Indonesia http://bit.ly/2AJ17gJ
via IFTTT
No comments:
Post a Comment