Pages

Friday, January 11, 2019

Ma'ruf Minta Polisi Proses Ketua Relawan Prabowo Kasus Hoaks

Jakarta, CNN Indonesia -- Calon Wakil Presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin menyerahkan proses penindakan Ketua Umum Dewan Koalisi Nasional Relawan Prabowo Presiden Bagus Bawana Putra terkait pembuatan hoaks tujuh kontainer berisi surat suara tercoblos kepada pihak kepolisian dan Badan Pengawas Pemilu  (Bawaslu).

"Kami serahkan saja kepada pihak yang berwenang, baik kepolisian dan Bawaslu supaya siapa yang menimbulkan kegaduhan itu diproses saja," kata Ma'ruf di Masjid Muhammad Yusuf, Depok, Jawa Barat, Sabtu (12/1).

Mantan Rais Aam PBNU berharap Indonesia tak terpecah belah akibat kabar hoaks dan fitnah yang mulai marak di Pilpres 2019. Kabar hoaks, menurut dia, memberikan pengaruh buruk bagi kehidupan berbangsa dan persatuan Indonesia.


Sebelumnya, kepolisian menangkap Ketua Umum Dewan Koalisi Relawan Koalisi Nasional Prabowo Presiden, Bagus Bawana Putra di Sragen, Jawa Tengah pada Senin lalu (7/1). Koalisi itu adalah relawan untuk pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Polisi lalu menetapkan Bagus sebagai tersangka kasus dugaan hoaks tujuh kontainer berisi surat suara tercoblos. Bagus dijerat Pasal 14 ayat 1 Undang-undang Nomor 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana.

Bagus sendiri merupakan tersangka keempat yang telah ditetapkan kepolisian. Sebelumnya, polisi sudah menetapkan tiga tersangka, yakni HY, LS, dan J. Ketiga orang tersebut diduga berperan dalam menerima konten hoaks tanpa mengonfirmasi kebenaran isi konten dan langsung menyebarkannya melalui akun Facebook.


"Demi keutuhan bangsa ini supaya tidak terpecah pecah dari kemarin hoaks, fitnah yang bisa membawa pengaruh buruk dalam kehidupan bangsa," kata Ma'ruf.

Melihat hal itu, dia turut berharap agar Indonesia selalu dijaga dari berbagai sumber negatif yang dapat mengandung perpecahan bangsa

Tak Terpecah

Menurut Ma'ruf, Indonesia telah didirikan oleh para pendiri dengan susah payah sebagai negara kesatuan. Ia pun menyarankan masyarakat Kota Depok untuk menjaga NKRI dan tak terpecah seperti yang kini terjadi di sejumlah negara di Timur Tengah.

"Karena itu kita harus menjaga negara ini, karena NKRI adalah harga mati, jangan sampai ada perpecahan seperti di Timur Tengah, seperti di Afganistan dan negara-negara lain," terang dia.


Sebelumnya, seorang guru asal Cilegon berinisial MIK (38) ditangkap karena dianggap terlibat dalam penyebaran hoaks tujuh kontainer berisi surat suara tercoblos. Polisi menetapkan MIK sebagai tersangka setelah ditangkap di daerah tugasnya di Cilegon.

Sebelumnya terdapat rekaman yang diduga disebar menyampaikan soal tujuh kontainer surat suara Pemilu 2019 yang sudah tercoblos di Tanjung Priok, beberapa waktu lalu. (rzr/agi)

Let's block ads! (Why?)


http://bit.ly/2RES2iM
January 12, 2019 at 08:16PM from CNN Indonesia http://bit.ly/2RES2iM
via IFTTT

No comments:

Post a Comment