Pages

Friday, January 11, 2019

Untung Rugi Kredit Mobil atau Motor dengan DP Nol Persen

Jakarta, CNN Indonesia -- Setelah Bank Indonesia (BI) mengeluarkan pelonggaran uang muka (Down Payment/DP) nol persen untuk pembelian rumah dengan menggunakan fasilitas Kredit Pemilikan Rumah (KPR), kini ketentuan tanpa DP juga berlaku untuk pembelian kendaraan bermotor.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) baru saja mengeluarkan relaksasi DP nol persen untuk pembelian mobil maupun motor. Meski, ketentuan ini hanya bisa diberikan oleh para perusahaan pembiayaan (multifinance) yang memiliki rasio pembiayaan bermasalah 1 persen ke bawah.

Dengan ketentuan ini, artinya ada peluang bagi masyarakat untuk memiliki kendaraan tanpa harus membayar uang muka sepeser pun. Dengan begitu, pembelian kendaraan bisa langsung memasuki mekanisme pembayaran cicilan setiap bulan sesuai dengan masa atau tenor yang berlaku.

Oktorian (27), seorang pegawai swasta di bidang pertambangan mengaku cukup lega mendengar kabar tersebut. Maklum saja, ia tengah mengincar mobil keluaran baru dari salah satu produsen Jepang.

"Soalnya menabung DP juga butuh waktu, kalau tidak perlu pakai DP bisa langsung terealisasikan rencana saya," ucapnya kepada CNNIndonesia.com, Jumat (11/1).


Sebaliknya, Pratama (26), seorang pegawai di salah satu bank negara justru tak berminat dengan 'jalan pintas' dari OJK. Sebab, menurut hitung-hitungannya, pembelian tanpa DP justru membuat nominal cicilannya lebih tinggi.

"Nanti cicilannya banyak banget, panjang juga masanya. Kalau dikalkulasikan, nanti mahal sekali harga yang harus dibayar," katanya.

Perencana Keuangan dari OneShildt Financial Planning Agustina Fitria Aryani mengatakan DP nol persen memiliki dua sisi. Bagi masyarakat yang sangat membutuhkan kendaraan untuk membantu mobilitas, namun butuh waktu lama untuk memenuhi ketentuan uang muka, maka opsi ini bisa diambil.

"Apalagi kalau kendaraan itu digunakan untuk menunjang pekerjaan sebagai modal, ini bisa digunakan, misalnya menjadi supir online," ujarnya.

Ilustrasi mobil. (CNN Indonesia/Hesti Rika)
Namun memang yang perlu diingat, ketika melakukan pembelian tanpa uang muka, maka cicilan yang dibayarkan akan lebih besar. Apalagi jika jangka waktu pinjaman pendek.

Sedangkan bila ingin membuat cicilan tidak begitu besar setiap bulannya, maka pembeli harus rela mengambil tenor yang agak panjang. Namun, pembelian tanpa uang muka, cicilan rendah, dan tenor panjang justru sebenarnya membuat kian merugi.

Sebab, ada kenaikan bunga pada setiap tahun cicilan. Selain itu, tren kendaraan biasanya bergerak cepat, sehingga ada nilai susut yang perlu diperhitungkan setiap tahunnya.

"Selain itu, sebenarnya tidak dianjurkan melakukan pengambilan cicilan pengeluaran konsumtif dalam jangka panjang. Seharusnya hanya 3-5 tahun saja, beda dengan rumah yang memang untuk jangka panjang," jelasnya.


Untuk itu, menurut Agustina, jika ada uang berlebih, sebaiknya melakukan pembelian kendaraan dengan pungutan DP. Hal ini tak hanya demi meringankan cicilan selanjutnya, tetapi juga juga membuat pribadi lebih berkomitmen untuk mengukur kemampuan dalam membeli kendaraan dalam jangka panjang.

Pasalnya, ketika membeli kendaraan, pembeli sejatinya tidak hanya berhadapan dengan nilai yang harus dibayar atas mobil atau motor yang dibeli, namun biaya perawatan, asuransi, dan pajak kendaraan.

"Perlu dihitung juga untuk tiga hal itu, jangan sampai bisa beli mobil, tapi tidak bisa penuhi biaya untuk ganti aki, kerusakannya nanti, asuransi, hingga pajak," tuturnya.

Senada, Perencana Keuangan ZAP Finance Prita Hapsari Ghozie mengatakan pembelian kendaraan tanpa DP sudah pasti membuat cicilan tinggi dan bunga pinjaman bisa lebih tinggi juga.

Namun, ada cara-cara yang bisa dilakukan agar pembelian mobil atau motor tetap pas dikantong, meski tanpa DP. "Perhatikan biaya bunga fixed (tetap) berapa tahun, lalu yang floating (bergerak) berapa," terangnya.


Setelah itu pembeli perlu melakukan simulasi perhitungan dengan ketentuan itu. Kalau memang cocok dengan kemampuan dompet, maka tidak ada salahnya mengambil pembelian kendaraan.

"Lalu, berapa biaya admin kredit dan biaya penalti jika ada perubahan permintaan, seperti perpanjanag tenor dan pelunasan dipercepat," imbuhnya.

Sementara secara keseluruhan, baik dengan uang muka atau tidak, Prita mengatakan setidaknya ada hal yang perlu diperhatikan ketika ingin melakukan pembelian kendaraan.

Pertama, harus sesuai kemampuan keuangan. Kedua, kalau pun menggunakan cicilan maka besarannya sekitar 30 persen dari gaji bulanan. Ketiga, pertimbangkan pula harga jual ke depan agar tidak terlalu jauh. (agi)

Let's block ads! (Why?)


http://bit.ly/2TKZUwj
January 12, 2019 at 08:31PM from CNN Indonesia http://bit.ly/2TKZUwj
via IFTTT

No comments:

Post a Comment