Semula, para perangkat desa berencana menggelar aksi di depan Istana Negara. Namun, rencana itu urung dilakukan lantaran Jokowi ingin menemui mereka di Istora Senayan.
Alhasil, sejak pagi ratusan bus berjejer parkir di kompleks Gelora Bung Karno (GBK). Mengenakan seragam kebesaran pegawai negeri sipil (PNS), mereka berbondong-bondong berjalan menuju Istora Senayan dari pelataran parkir di tengah guyuran hujan kecil.
Beberapa di antara mereka membawa spanduk, membawa bendera PPDI wilayah masing-masing, juga mengenakan ikat kepala. Tua muda berbaur menjadi satu berharap kepastian nasib mereka.
Istora Senayan yang berkapasitas kurang lebih 7 ribu tempat duduk pun penuh sesak. Sementara, mereka yang tidak bisa masuk, menunggu di pelataran luar sekitar Istora Senayan.
Di dalam, para perangkat desa sampai duduk memadati di tengah lapangan berhadapan dengan Jokowi yang tiba pukul 10.00 WIB dan mengenakan batik cokelat. Jokowi didampingi sejumlah menteri, seperti Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno.
Jokowi pun menyampaikan sejumlah hal, mulai dari Dana Desa yang terus meningkat setiap tahun, pengangkatan perangkat desa setara dengan Aparatur Sipil Negara (ASN) golongan IIA, hingga mendaftarkan perangkat desa di Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).
Sejumlah janji itu akan tertuang dalam bentuk revisi Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa. Revisi PP ini dijanjikan akan rampung dalam waktu dua minggu.
Suatmiri, salah satu perangkat desa dari Pekalongan yang berada di dalam, menyatakan pemaparan sekaligus keputusan Jokowi sudah sesuai dengan harapan para perangkat desa.
"Beliau sudah ibaratnya mengetok penghasilan kita perangkat desa setara golongan IIA dan BPJS dapat. Jadi sesuai harapan," kata Suatmiri usai acara.
Suatmiri menuturkan perjuangan perangkat desa untuk menagih janji kampanye Jokowi sudah dilakukan sejak 2014. Tuntutan realisasi janji disuarakan perwakilan PPID setiap tahunnya.
Meski sesuai harapan, Suatmiri merasa Jokowi baru merealisasikan janjinya di 2014, menjelang Pemilu 2019 yang akan terselenggara kurang lebih 90 hari lagi.
"Ya merasa juga sih hahaha. Karena dari dulu kok enggak direalisasikan, setelah ada acara seperti ini kok baru. Sepintas seperti dadakan. Kalau kita gerakannya sudah terencana, tapi untuk dari Pak Jokowi baru," kata Suatmiri.
Walaupun demikian, Suatmiri tak merasa perangkat desa dimanfaatkan Jokowi untuk meningkatkan elektabilitas. Dia mafhum jika realisasi janji kampanye Jokowi di 2014 perlu waktu yang panjang.
"Enggak juga sih [merasa dimanfaatkan]. Karena Pak Jokowi juga orangnya komitmen ya, mungkin realisasinya menunggu waktu," ujarnya.
Begitupula halnya dengan Sunardi yang berasal dari Desa Peturung Tengah, Lampung Utara. Dengan menggunakan mobil sejak kemarin sore, Sunardi berharap Jokowi dapat menuntaskan janji untuk meningkatkan kesejahteraan perangkat desa.
Sunardi sadar janji Jokowi ini baru terealisasi setelah perjuangan panjang perangkat desa sejak 4 tahun lalu. Namun, dengan gaji per bulan sebesar Rp500 ribu, Sunardi berharap komitmen Jokowi kali ini dapat ditunaikan.
"Saya optimis, kami tetap percaya Bapak Jokowi amanah, apa yang beliau ucapkan walaupun lambat tapi tetap," kata Sunardi.
Sunardi tak berpikir merasa dimanfaatkan. Momentum jelang pemilu justru, kata dia, menjadi jalan agar harapan dan keinginan perangkat desa dapat terwujud.
"Kami memang berangkat dari inisiatif pribadi dan persatuan, tujuannya menagih janji Jokowi. Kami bukan masalah dimanfaatkan, tapi yang penting kami punya keinginan dan keinginan kami disambut," tutur Sunardi.
Tak jauh berbeda, Setyanto dari Ngawi, Abdul Rasyid dari Rembang dan Adam dari Denak enggan terlalu khawatir dengan keputusan Jokowi yang baru diambil jelang pemilu.
Ribuan perangkat desa berkumpul di Istora Senayan, Jakarta, Senin (14/1). (CNN Indonesia/Feri Agus Setyawan)
|
Bagi mereka yang sudah 20 tahun lebih mengabdi ke negara, peningkatan kesejahteraan perangkat desa menjadi tujuan utama dia datang ke Jakarta pagi ini.
"Memang momen ini dijadikan kesempatan, tapi tujuan perangkat kan untuk meningkatkan kesejahteraan," kata Setyanto.
"Bagi saya, bagi rekan-rekan cukup bangga dengan keputusan Bapak Jokowi pada hari ini," ucap Rasyid menimpali.
"Pokoknya sesok dipilih meneh jadi presiden," ujar Adam berseloroh sambil berpamitan kembali menuju bus yang membawanya. (swo/dea)
http://bit.ly/2CmEsXo
January 14, 2019 at 08:33PM from CNN Indonesia http://bit.ly/2CmEsXo
via IFTTT
No comments:
Post a Comment