Pages

Sunday, March 17, 2019

Jokowi ke Sibolga, Prabowo Raih Gelar Bangsawan di Pontianak

Jakarta, CNN Indonesia -- Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo alias Jokowi tetap melakukan kunjungan kerja ke Sibolga, Sumatra Utara, meski sempat ada kasus terorisme. Sementara, capres nomor urut 02 Prabowo Subianto mendapat gelar kebangsawanan dari Kesultanan Pontianak.

Jokowi mengaku rencana kedatangannya ke Sibolga sempat dilarang oleh Kapolri Jenderal Tito Karnavian. Sebab, belum lama terjadi ledakan bom dan penangkapan terduga terorisme di daerah itu.

"Kapolri sampaikan kepada saya, agar tidak usah ke Sibolga karena terkait keamanan. Sama sewaktu saya mau ke Afghanistan juga demikian. Tapi saya tolak. Tidak! Saya harus ke Sibolga, urusan keamanan itu urusan Polri dan TNI," cetus dia, saat bertemu dengan tokoh agama di Hotel Wisata Indah Sibolga usai meresmikan Pelabuhan Sibolga, Minggu (17/3) dikutip dari Antara.

"Pokoknya saya mau ketemu dengan rakyat saya, masak saya takut? Sedangkan ke Afghanistan saja saya pergi, masak ke Sibolga tidak berani," ucap Jokowi.

Sebelumnya, Jokowi juga sempat berkunjung ke Afghanistan pada Januari 2018 meski sejumlah pihak menyarankan sebaliknya akibat situasi keamanan negara di Asia Tengah itu yang tak kunjung kondusif.

Aparat kepolisian melakukan pengamanan terhadap bom di Sibolga, Sumut, belum lama ini. Aparat kepolisian melakukan pengamanan terhadap bom di Sibolga, Sumut, belum lama ini. (Detikcom/Abdi Somat)
Terkait Sibolga, polisi menangkap terangka teroris Abu Hamzah, Selasa (12/3). Namun, istrinya menolak menyerah dan malah meledakkan diri bersama anaknya. Aparat menyita bahan peledak sekitar 300 kg dari pelaku.

"Saya betul-betul kaget, karena tidak pernah dalam sejarahnya di Sibolga ini ada kejadian seperti itu. Biasanya kan sering terjadi di Jawa, tetapi kenyataan di Sibolga juga sudah terjadi. Artinya, ini harus kita waspadai dan berhati-hati," ujar Jokowi.

Terpisah, capres Prabowo Subianto mendapat gelar kebangsawanan dari Istana Kadriah Kesultanan Pontianak, Kalimantan Barat. Ia pun mendapat gelar Datok Sri Setia Negara.

Gelar tersebut dikukuhkan oleh putra mahkota dengan pembacaan sumpah setia dan pemberian kopiah kebangsawanan oleh Sultan Pontianak IX Sri Paduka Maulana Syarif Machmud Melvin Alkadrie.

"Penghargaan ini sangat luar biasa dan sebuah kehormatan bagi saya. Saya akan menjaga gelar tersebut. Terima kasih kepada Kesultanan Kadriah Pontianak. Terima kasih juga kepada Kesultanan Sanggau yang juga memberikan gelar kebangsawanan pada waktu bersamaan hari ini," ujar Prabowo, di Pontianak, Minggu (17/3).

Pada kesempatan itu, hadir pihak Kesultanan Pontianak, raja-raja di Kalbar, masyarakat, relawan, pendukung, dan partai koalisi pendukung.

Istana Kesultanan Pontianak, Keraton Kadariah, yang dibangun 1771 M.Istana Kesultanan Pontianak, Keraton Kadariah, yang dibangun 1771 M. (CNN Indonesia/Hesti Rika)
Sultan Pontianak IX Sri Paduka Maulana Syarif Machmud Melvin Alkadrie dalam sambutannya menyambut baik kedatangan Prabowo. Ia meminta Prabowo, jika terpilih sebagai presiden, bisa mengakui pencipta lambang negara, yakni Raja Pontianak VI Sultan Hamid II.

"Semoga melalui kedatangan ke Istana Kadriah Pontianak ini bertemu dengan berbagai pihak bisa mengantarkan beliau ke Istana negara. Kita siap mendukung," kata dia.

Prabowo pun menyambut permintaan tersebut. Tak hanya itu, ia berjanji akan memperbaiki istana kerajaan-kerajaan yang ada di Indonesia.

"Untuk itu jika terpilih maka saya akan memugar istana atau keraton di kerajaan-kerajaan yang ada di nusantara. Terkait kesultanan Kadriah Pontianak saya akan ikut memperjuangkan pengakuan terhadap pencipta lambang negara," ucap Prabowo dalam pidato kebangsaannya.

[Gambas:Video CNN]

(tst/arh)

Let's block ads! (Why?)


https://ift.tt/2THLP7u
March 17, 2019 at 11:41PM from CNN Indonesia https://ift.tt/2THLP7u
via IFTTT

No comments:

Post a Comment