Dilansir dari TechCrunch, laporan Talos menyoroti 74 grup dengan total 385 ribu anggota. Pengguna Facebook bisa mencari grup dengan mencari kata kunci seperti 'spam' atau 'carding'.
Talos mengatakan beberapa pengguna mengiklankan nomor kartu kredit curian hingga surat izin mengemudi korban. Beberapa pengguna juga mengunggah permintaan untuk membantu transfer uang dalam jumlah yang besar atau mendapatkan akses ke jaringan komputer.
Kendati demikian beberapa penjual tampaknya hanya menipu pembeli dan tidak menawarkan layanan peretasan. Facebook mengatakan sebagian besar grup ini diciptakan pada 2018.
"Grup-grup ini melanggar kebijakan kami terhadap spam, penipuan finansial dan kami menghapusnya. Kami tahu kami harus lebih waspada dan kami berinvestasi besar-besaran untuk melawan jenis aktivitas ini, "kata seorang juru bicara Facebook.
Facebook memang memiliki masalah jangka panjang dengan kejahatan dunia maya. Facebook memiliki lebih dari 2 miliar pengguna, dan tidak mengherankan bahwa penjahat akan mencoba menarik pelanggan jejaring sosial besutan Mark Zuckerberg ini.
Pada 2018, peneliti keamanan Brian Krebs menemukan 120 kelompok pribadi dengan 300 ribu anggota menawarkan botnet, pengembalian pajak yang curang, dan layanan ilegal lainnya. (jnp/age)
http://bit.ly/2I3nbYV
April 09, 2019 at 03:26AM from CNN Indonesia http://bit.ly/2I3nbYV
via IFTTT
No comments:
Post a Comment