Berdasarkan informasi yang diterimanya, Prabowo mengungkapkan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyebut kebocoran anggaran yang dihitung lembaga anti rasuah itu mencapai Rp2.000 triliun. Hal itu disampaikannya saat berpidato dalam silaturahim Gerakan Elaborasi Rektor, Akademisi Alumni, dan Aktivis Kampus Indonesia di Balai Kartini, Jumat (5/4) malam lalu.
Sebelumnya, Prabowo juga kerap menyebutkan kebocoran anggaran negara mencapai Rp1.000 triliun.
"Mana mungkin (kebocoran) Rp2.000 triliun? APBN kita saja cuma RP2.400 triliun sekian. Bocor dari mana, ya APBN habis dong. Logikanya kadang-kadang tidak jelas," ujar Luhut dalam diskusi Coffee Morning di kantornya, Senin (8/4).
Menurut Luhut, jika kebocoran anggaran sampai Rp2.000 triliun, negara bangkrut. Faktanya, tidak demikian.
Kalaupun ada kebocoran, lanjut dia, pihak yang menuding harus menjelaskan sumber kebocorannya. Jangan sampai menyebarkan berita bohong kepada masyarakat.
"Saya tidak menyatakan pemerintah sempurna, tetapi jauh lebih baik dari yang lalu-lalu," jelasnya.
Luhut mengingatkan memilih calon presiden merupakan hak konstitusional bagi setiap warga negara. Namun, Luhut berharap masyarakat tidak memilih karena berita bohong yang disebarkan. (sfr/sfr)
http://bit.ly/2YVExMq
April 08, 2019 at 10:07PM from CNN Indonesia http://bit.ly/2YVExMq
via IFTTT
No comments:
Post a Comment