Yenny berpendapat, pernyataan calon presiden nomor urut 02 itu telah membangun opini yang menyudutkan KPU, dengan menggembar-gemborkan akan terjadinya kecurangan.
"Itu wacana bahwa KPU ini curang, pemilu suara tercuri, itu kan artinya mendelegitimasi, menuduh KPU itu parsial atau berpihak," kata dia usai menghadiri Forum Komunikasi Kiai Kampung Jawa Timur (FK3JT), di Hotel Shangri-La, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (7/4).
Yenny melanjutkan, bahwa semua pihak yang terlibat dalam Pilpres 2019 tak sembarangan melontarkan pernyataan yang cenderung negaitf. Sebab, hal yang dikhawatirkan pun belum tentu benar dan bisa dipertanggungjawabkan."Kita mengimbau semua pihak yang terlibat dalam kontestasi politik ini jangan mencoba membangun wacana yang menyudutkan KPU. KPU kan lembaga yang independen, KPU itu nyemprit, semua disemprit, 01 pun disemprit," ujarnya.
KPU menurutnya juga merupakan lembaga penyelenggara yang independen dan tak dapat dipengaruhi oleh siapapun. Hal itu dibuktikan dari sistem pemilihan komisionernya yang terbuka dan berdasarkan rekomendasi semua partai termasuk dari pihak oposisi.
"Semua pihak harus ikut taat aturan KPU, karena yang milih (komisioner) kita semua, sudah dipilih oleh perwakilan partai-partai, termasuk partainya oposisi, termasuk partainya Pak Prabowo sendiri ikut menyeleksi anggota KPU yang ada," ujar dia.
Ia pun meminta kepada semua pihak agar turut membantu KPU agar bisa menyelenggarakan pemilu secara fair, adil dan berimbang. Bukan malah menyudutkannya dengan tudingan yang belum tentu benar.
"Penyelenggara pemilu ini kan harus kita bantu, agar bisa menyelenggarakan pemilu secara fair, secara adil, secara berimbang," pungkasnya.
Sebelumnya capres nomor 02, Prabowo Subianto menargetkan kemenangan dengan selisih suara 25 persen dari pasangan Jokowi-Ma'ruf di Pilpres 2019. Ia mengingatkan para pendukungnya soal potensi kecurangan dan meminta seluruh pihak mengawasi proses pemilu.
"Kita harus menang dengan selisih di atas 25 persen karena potensi suara dicuri sekian belas persen," kata Prabowo usai menerima deklarasi dukungan Gerakan Elaborasi Rektor Akademisi Alumni dan Aktivis Kampus (GERAAK) Indonesia, di Jakarta, Kamis (5/4). (frd/osc)
http://bit.ly/2WRZRAp
April 08, 2019 at 11:44AM from CNN Indonesia http://bit.ly/2WRZRAp
via IFTTT
No comments:
Post a Comment