"Apa yang kami cari adalah, apakah ada hal-hal yang dapat kami lakukan untuk meningkatkan perlindungan pasukan di Timur Tengah? Itu mungkin melibatkan pengerahan pasukan tambahan," kata Shanahan kepada wartawan di gedung Pentagon, Kamis (23/5).
"Kami memiliki strategi serangan pencegahan berdasarkan pertimbangan kembali pengerahan aset kami-serangan antisipasi terhadap pasukan Amerika," kata Shanahan seperti dikutip AFP.
"Fokus terbesar kami saat ini adalah untuk mencegah kesalahan perhitungan Iran. Kami tidak ingin ketegangan meningkat."
Iran melontarkan ultimatium itu setelah AS di bawah kepemimpinan Presiden Donald Trump memutuskan keluar dari perjanjian nuklir JCPOA pada Mei 2018 lalu. Washington juga kembali menjatuhkan serangkaian sanksi terhadap Teheran.
Sejak ultimatum Rouhani tersebut, AS dan Iran terus saling melontarkan ancaman dan beradu mulut.
Shanahan mengakui bahwa ancaman Iran di kawasan berada dalam tingkat tinggi saat ini, meski belum secara terbuka menunjukkan bukti intelijen spesifik terkait hal itu.
Pentagon pun mengerahkan pesawat pengebom B-52 dan baterai rudal patriot ke Timur Tengah. AS juga mempercepat penyebaran armada kapal induknya ke Teluk Persia.
Ketegangan kedua negara ini membuat Kongres AS khawatir karena kecerobohan dalam merespons Iran dapat menyebabkan salah perhitungan yang berakhir fatal. (rds/has)
http://bit.ly/2HyXbD9
May 24, 2019 at 09:01PM from CNN Indonesia http://bit.ly/2HyXbD9
via IFTTT
No comments:
Post a Comment