"Saya mengucapkan selamat atas kemenangan pak Jokowi. Kalau pimpinan-pimpinan di negara lain saja sudah memberi selamat, masa kita di negeri sendiri tidak mengakui kemenangan pak Jokowi," kata Romi di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (24/5).
Romi sebelumnya dikenal sebagai anggota Dewan Penasihat Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin dalam Pilpres 2019. Posisi itu ditempatinya terkait kapasitasnya sebagai Ketua Umum PPP kala itu.
Namun, setelah terjerat kasus jual beli jabatan di Kemenang, posisi Romi sebagai Ketum PPP dan juga di Dewan Penasihat TKN Jokowi pun dicabut.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah mengumumkan hasil rekapitulasi suara nasional Pemilu 2019 pada Senin (21/5) dini hari WIB.
Jokowi-Ma'ruf memperoleh 85.036.828 juta suara atau 55,41 persen suara sah. Capres nomor urut 02 Prabowo-Sandi mendapatkan 68.442.493 juta suara atau 44,59 persen dari total 153.479.321 suara sah.
Hargai Prabowo-Sandi
Selain ucapan selamat kepada Jokowi, Romi juga menghormati hak yang Prabowo dan Sandi untuk melayangkan gugatan ke Mahkamah Konstitusional.
Romi juga mengajak masyarakat Indonesia untuk menyelesaikan permasalahan ini secara bermartabat dan melalui jalur konstitusional.
"Sebagai sesama anak bangsa Marilah kita selesaikan kontesasi ini secara bermatabat dan melalui jalur konstitusional," ujar Romi.
Diketahui, KPK telah menetapkan Romi sebagai tersangka bersama Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Gresik Muhammad Muafaq Wirahadi dan Kepala Kantor Wilayah Kemenag Jawa Timur Haris Hasanuddin.
Romi diduga menerima suap sebesar Rp300 juta, dengan rincian Rp50 juta dari Muafaq untuk posisi Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Gresik dan Rp250 juta dari Haris untuk jabatan Kepala Kantor Wilayah Kemenag Jawa Timur.
(sas/kid)http://bit.ly/2K0bGRT
May 24, 2019 at 09:03PM from CNN Indonesia http://bit.ly/2K0bGRT
via IFTTT
No comments:
Post a Comment