Pages

Wednesday, May 29, 2019

Sungai di Seluruh Dunia Terkontaminasi Antibiotik

Jakarta, CNN Indonesia -- Pencemaran lingkungan kian memprihatinkan. Studi teranyar menemukan, sungai di seluruh dunia terkontaminasi oleh antibiotik dengan kadar melebihi ambang batas.

Melansir AFP, para ilmuwan menemukan satu atau lebih antibiotik di dua per tiga dari 711 sampel yang diambil dari sejumlah sungai di 72 negara. Pada puluhan lokasi, konsentrasi antibiotik melebihi tingkat keamanan yang ditetapkan oleh Aliansi Industri AMR, kelompok perusahaan farmasi.

Negara-negara dengan tingkat pencemaran sungai yang melibatkan antibiotik tertinggi di antaranya Bangladesh, Kenya, Ghana, Pakistan, dan Nigeria. Di Bangladesh, konsentrasi antibiotik Metronidazole ditemukan sebanyak 300 kali di atas ambang batas.

Sementara di Eropa, salah satu situs penting di Austria memiliki konsentrasi antibiotik terbesar di Benua Biru.

"Hasilnya cukup membuka mata dan mengkhawatirkan, menunjukkan kontaminasi yang parah dari sungai di seluruh dunia," ujar Alistair Boxall, seorang ilmuwan dari New York Environment Sustainability Institute.

Studi ini melengkapi kekosongan informasi dari penelitian sebelumnya dengan melengkapi data dari sejumlah negara yang belum sempat terpantau.

Sebelumnya, penelitian menyebutkan, sungai di seluruh dunia dipenuhi oleh segala jenis obat bebas juga resep dokter.

Melihat tren saat ini, jumlah limbah farmasi yang masuk ke saluran air diperkirakan meningkat dua per tiga sebelum pertengahan abad.

Kontaminasi antibiotik tak hanya berdampak pada satwa liar, tapi juga berkontribusi pada masalah resistensi antibiotik.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengingatkan bahwa resisten antibiotik tengah jadi permasalahan utama saat ini. WHO meminta industri dan pemerintah untuk segera mengembangkan obat generasi baru.

Terlalu sering mengonsumsi obat menjadi salah satu penyebab utama resistensi antibiotik.

[Gambas:Video CNN] (asr/asr)

Let's block ads! (Why?)


http://bit.ly/2EFHEQ6
May 30, 2019 at 02:20AM from CNN Indonesia http://bit.ly/2EFHEQ6
via IFTTT

No comments:

Post a Comment