Memiliki riwayat berdiri sejak dua dekade lalu, Mnet Asian Music Awards berkembang dari acara musik di auditorium kampus menjadi salah satu yang terbesar di Asia, baik Asia Timur maupun Asia Tenggara.
MAMA memang belum pernah diselenggarakan di Indonesia. Namun, acara tersebut pernah singgah di Singapura (2011) serta Vietnam (2017). MAMA juga pernah diselenggarakan di Macau (2010) dan Hong Kong (2017).
Sebagian besar, acara tersebut diselenggarakan di Korea Selatan serta beberapa kota besar di Jepang seperti Yokohama, Saitama dan yang menjadi tuan rumah tahun ini, Nagoya.
MAMA awalnya dikenal dengan sebutan Mnet Video Music Awards pada 1999 yang kala itu menjadi acara penghargaan musik lokal saluran televisi musik, Mnet. Acara itu digelar di Universal Arts Center. Ricky Martin menjadi musisi asing pertama yang meraih penghargaan tersebut.Saat itu, Mnet menyelenggarakan acara tersebut di auditorium universitas serta ballroom seni.
Namun seiring bertambahnya penikmat musik serta penggemar acara tersebut, Mnet mulai menggelar ajang penghargaan musik tersebut Olympic Gymnastics Arena yang berkapasitas 15 ribu orang serta Seoul Sports Complex yang kala itu berkapasitas sekitar 30 ribu penonton.
Bersamaan dengan 'ledakan' budaya Korea atau Hallyu Wave, CJ akhirnya mengubah nama ajang tersebut menjadi Mnet Asian Music Awards (MAMA) pada 2009. Sejak saat itu pula, acara tersebut digelar di luar Korea seperti Singapura, Vietnam, Hong Kong, dan Macau.
Tak hanya itu, MAMA beberapa kali digelar dalam beberapa hari seperti pada 2017 di Hong Kong selama dua hari yakni 30 November dan 1 Desember. Pada 2018, MAMA juga digelar tiga hari di tiga negara yakni Seoul (10/12), Jepang (12/12) dan Hong Kong (14/12).
Hal tersebut yang membedakan MAMA dengan sejumlah acara penghargaan musik lainnya di Korea Selatan. Yonhap menyebut MAMA sangat berperan dalam menyambungkan K-Pop ke berbagai negara di luar Korea Selatan.
Lebih luas dari sekadar acara musik K-Pop, Mnet Asian Music Awards telah berkembang menjadi penyambung diplomasi budaya yang penting bagi Korea Selatan.
Mantan Presiden Korea Park Geun-hye pernah menyebutkan pada 2014 bahwa MAMA bisa diakses hingga 2,4 miliar orang dari seluruh dunia, dikutip dari Cultural Policy in the Korean Wave: An Analysis of Cultural Diplomacy Embedded in Presidential Speeches oleh Kim Tae Young dan Jin Dal Young dari Simon Fraser University dan diterbitkan dalam International Journal of Communication 10 (2016).
Musik K-Pop yang dibawa BTS dan MAMA menjadi diplomasi budaya Korea Selatan kepada dunia. (Dok. Bighit Entertainment via imdb.com)
|
Bukan hanya itu, acara ini juga disiarkan di lebih dari 16 negara di dunia.
Kemampuan MAMA dalam menjangkau penonton secara masif membuat acara ini menjadi amat penting di mata Pemerintah Korea Selatan. Kim dan Jin, berdasarkan data Kementerian Budaya Olahraga dan Pariwisata Korea 2013, menyebut bahwa MAMA adalah acara budaya pop pertama yang dihadiri oleh presiden Korea.
Arti penting MAMA sebagai jembatan budaya Korea ke berbagai belahan dunia juga dilihat dari pemerintah yang ikut menyokong acara ini sebagai sponsor. Kim dan Jin mencatat, Badan Ekonomi Kecil dan Menengah Korea pernah menjadi sponsor ajang ini dengan bentuk penyelenggaraan pameran 57 perusahaan berbasis budaya asal Korea.
"Pemerintah Korea, secara khususnya adalah pemerintah konservatif, telah mengembangkan Gelombang Budaya Korea atau Hallyu sebagai soft power seiring dengan perekonomian nasional," kata Kim dan Jin.
"Ini bukan memajukan Hallyu sebagai area yang terpisah, semata terfokus pada peningkatan peran dari budaya populer untuk citra bangsa, namun telah berkembang sebagai bagian dari ekonomi nasional karena Pemerintah Korea percaya bahwa pertumbuhan ekonomi nasional yang didukung oleh Korean Wave akan bisa bekerja sebagai hard power dan soft power," tulis Kim dan Jin.MAMA 2019 Terhadang Sandungan
Dua dekade berlalu, MAMA 2019 berlangsung dengan banyak hadangan. Pemilihan Nagoya di Jepang sebagai tuan rumah ajang tahun ini membuat sejumlah pihak keberatan.
Keberatan itu dilatarbelakangi hubungan bilateral yang memanas antara Korea Selatan dan Jepang.
Salah satu pemicu hal tersebut adalah keputusan Mahkamah Agung Korea Selatan pada November 2018 yang menyebut 10 buruh kerja paksa Korsel bisa menggugat ganti rugi ke sejumlah perusahaan Jepang.
Sebagai balasan, pada 1 Juli 2019, Jepang mengumumkan mereka akan memperketat ekspor bahan kimia yang esensial bagi industri semikonduktor Korea Selatan.
CJ ENM, melalui keterangan tertulis mengatakan pertukaran budaya dan sosial harus dipisahkan dari permasalahan politik kedua negara. Sehingga, MAMA 2019 tetap diselenggarakan di Nagoya meski sejumlah masyarakat di Korea sempat menyuarakan boikot.
Tak hanya itu, hubungan panas antara Hong Kong dan China juga diyakini memengaruhi penyelenggaraan MAMA 2019.
Girlband IZ*ONE batal tampil di MAMA 2019 akibat skandal manipulasi Produce X 101. (Dok. Stone Music Entertainment via Youtube)
|
Hong Kong tak pernah absen menjadi tuan rumah berturut-turut sejak 2017. Namun, Hong Kong tak dilibatkan pada tahun ini karena demo yang tak kunjung berhenti.
Bukan hanya terhadang masalah politik, Mnet dan CJ ENM selaku penyelenggara MAMA 2019 juga tersandung perkara hukum atas dugaan manipulasi perhitungan suara ajang pencarian bakat berseri, Produce.
Direktur Produksi CJ ENM Ahn Joon-young mengaku telah memanipulasi suara sejak musim pertama Produce. Ia kini sedang menjalani proses hukum. Akibat skandal ini, boyband X1 dan IZ*ONE batal tampil di MAMA 2019, mengingat kedua grup itu dilahirkan dari acara Produce X 101.
Meski begitu, hal tersebut tak membuat MAMA 2019 dibatalkan. Walaupun, dua idol jebolan Produce yakni IZ*ONE dan X1 batal tampil dan dihilangkan dari seluruh nominasi, seperti Artist of The Year dan Best New Artist (Male dan Female). (chri/end)
https://ift.tt/2OMVupc
December 04, 2019 at 02:35PM from CNN Indonesia https://ift.tt/2OMVupc
via IFTTT
No comments:
Post a Comment