Pada pelayanan pembuatan SIM, polisi membuat inovasi pada proses uji praktik menjadi serba otomatis bernama Electronic Driving Test System (E-DRIVES). Otomatis di sini bisa diartikan fungsi petugas sebagai pengawas dan penentu kelulusan peserta uji praktis akan digantikan sistem elektronik.
Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Gatot Eddy Pramono mengatakan kelulusan akan ditentukan sistem elektronik yang terdiri dari berbagai perangkat, di antaranya sensor, radio frekuensi, dan pancaran gelombang suara.Perangkat itu diletakkan pada berbagai titik di area pengujian yang akan merekam berbagai kesalahan peserta uji saat ujian. Data yang dikumpulkan dari perangkat kemudian diolah menjadi statistik untuk dijadikan bahan penilaian kelulusan.
"Jadi yang kelulusan bukan manual menggunakan orang lagi, tapi sudah komputerisasi," kata Gatot di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (5/12).
Saat ini E-DRIVES hanya tersedia di Polda Metro Jaya, namun dikatakan secara bertahap akan diterapkan pada semua Polres wilayah Polda Metro. E-DRIVES cuma meliputi pengujian SIM A dan C saja.
Data hasil pengujian bisa dilihat langsung oleh penguji di lapangan melalui melalui tablet dan layar monitor. Data ini juga bisa dilihat langsung oleh peserta uji.
Menurut Gatot sistem ini membuat penilaian lebih akurat dan transparan karena dilakukan menggunakan sistem.
"Ini meminimalisir prilaku anggota misal ada temannya yang tidak mau ikut ujian atau gagal tapi diluluskan. Jadi ini kalau tidak lulus, ya tidak lulus," ucap dia.
E-TLE
Polisi juga mengembangkan sistem Electronic Traffic Law Enforcement (E-TLE) portabel dengan kamera yang bisa dipindah-pindah oleh petugas kepolisian. Menurut Gatot kamera E-TLE portabel bisa di tempatkan di wilayah rawan pelanggaran lalu lintas yang belum terjangkau tilang CCTV bagian dari E-TLE.
"Ini bisa mempersempit ruang pelanggar lalu lintas," kata Gatot.
Ilustrasi polisi menggunakan kamera di bodi. (CNN Indonesia/Rayhand Purnama Karim JP)
|
Bodycam
Bukan cuma E-DRIVES dan E-TLE portabel, Polda Metro juga memanfaatkan kamera untuk ditempel langsung ke tubuh anggotanya. Kamera itu sudah dilengkapi fitur GPS, 2 way talk, dan panic button.
"Dengan begitu tidak hanya pelanggar lalu lintas yang terekam langsung oleh petugas, tapi kita bisa menjadi kontrol institusi atas prilaku petugas di lapangan," kata Gatot. (fea)
https://ift.tt/2qpnpSJ
December 06, 2019 at 02:51PM from CNN Indonesia https://ift.tt/2qpnpSJ
via IFTTT
No comments:
Post a Comment