Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB Sutopo Purwo Nugroho menyampaikan bahwa debu vulkanik dari erupsi Gunung Anak Krakatau terbawa angin ke barat daya, namun sebagian darinya ternyata terbawa ke arah timur.
"Di Cilegon dan sebagian Serang terjadi hujan abu dan pasir tipis. Abu terlihat di permukaan mobil yang diparkir dan permukaan tanah," ujar Sutopo melalui pernyataan tertulis, Rabu (26/12).
Terkait hujan abu ini, Sutopo menyarankan masyarakat agar mengurangi aktivitas di luar rumah. Ia juga mengatakan agar warga setempat menggunakan perlindungan selagi di luar rumah.
"Jika berada di luar rumah sebaiknya memakai masker agar tidak mengganggu pernapasan dan pakai kacamata agar tidak kelilipan di mata," imbuh Sutopo.
Berdasarkan pengamatan radar dan satelit Badan Meteorologi dan Klimatologi (BMKG) pada 18.40 WIB tadi, abu vulkanik sudah terpantau membumbung setinggi 10 kilometer dan bergerak menuju barat daya. Akan tetapi pada ketinggian tertentu, abu vulkanik juga terbawa angin menuju timur.
Status Gunung Anak Krakatau sendiri saat ini masih di level Waspada II. Daerah rawan bahaya pun sudah ditetapkan merentang dalam radius 2 kilometer dari kawah gunung.
Sebelumnya, seorang warga Cilegon, Nasrul Ulum menjelaskan hujan debu sebetulnya sudah terjadi sejak dua hari belakangan.
"Tapi hari ini abu semakin tebal. Sampai Cilegon dan Bojonegara," katanya kepada CNNIndonesia.com, Rabu (26/12).
Nasrul, yang merupakan Anggota DPRD Kota Serang itu menambahkan abu yang bertebaran ada yang berwarna hitam, cokelat dan putih. Tak hanya itu, Nasrul juga mengatakan sejak kemarin, hujan tak kunjung henti di wilayah Cilegon hingga Serang.
(bin/DAL)http://bit.ly/2QOY4h4
December 27, 2018 at 04:14AM from CNN Indonesia http://bit.ly/2QOY4h4
via IFTTT
No comments:
Post a Comment