"Seringnya penganiayaan dan persekusi yang menargetkan umat Kristen terjadi merupakan peringatan dini bahwa persekusi terjadi pada seluruh kaum minoritas," ucap Hunt pada Selasa (25/12).
"Kita bisa dan harus berbuat lebih banyak lagi (untuk menghentikan persekusi terhadap umat Kristen)."
Hunt menuturkan Inggris melihat persekusi terhadap umat Kristen mengalami peningkatan pada 2017 lalu.
Sebagian besar dari ratusan juta umat Kristen tersebut mengalami diskriminasi karena kepercayaan mereka. Tak sedikit pula yang mengalami kekerasan lantaran menjalani ibadah.Kaum wanita dan anak-anak menjadi yang paling rentan dan kerap menjadi sasaran persekusi hingga kekerasan seksual akibat kepercayaan mereka.
Merujuk laporan tersebut, Hunt mengungkapkan rata-rata 250 umat Kristen tewas dibunuh setiap bulan pada 2017 lalu hanya karena keyakinan mereka.
Laporan yang dijadwalkan dirilis secara menyeluruh pada April mendatang itu berupaya memetakan penganiayaan dan diskriminasi yang dialami umat Kristen di sejumlah kawasan seperti Timur Tengah, Afrika, dan Asia.
Dikutip AFP, laporan tesebut juga mengulas sejauh mana pemerintah Inggris membantu mengantisipasi persekusi dengan memberikan saran atau tanggapan terkait kebijakan yang komperhensif.
Dokumen itu juga memuat langkah-langkah rekomendasi yang bisa diambil pemerintah untuk mendukung meminimalisir diskriminasi dan persekusi yang menargetkan kaum Nasrani.
Sementara itu, Open Doors, salah satu lembaga yang memantau persekusi terhadap umat Kristen, memaparkan Korea Utara, Afghanistan, Somalia, Sudan, dan Pakistan merupakan tempat-tempat yang paling berbahaya bagi umat Nasrani selama 2018.Umat Kristen di Afghanistan dan Pakistan kerap menjadi target serangan bunuh diri kelompok militan dan ekstremis. (rds/ayp)
http://bit.ly/2QPcDBf
December 27, 2018 at 08:02AM from CNN Indonesia http://bit.ly/2QPcDBf
via IFTTT
No comments:
Post a Comment