Pages

Tuesday, December 18, 2018

Lembaga HAM Korsel Cabut Penghargaan Aung San Suu Kyi

Jakarta, CNN Indonesia -- Lembaga hak asasi manusia terbesar di Korea Selatan akan mencabut penghargaan Gwangju yang diberikan kepada pemimpin Myanmar, Aung San Suu Kyi. Mereka menganggap peraih Nobel Perdamaian itu abai atas kekejaman aparat dan kelompok radikal Buddha kepada etnis Rohingya.

"Ketidakpeduliannya atas kekejaman terhadap Rohingya bertentangan dengan nilai-nilai yang diraih oleh Penghargaan Hak Asasi Manusia Gwangju yang melindungi dan mempromosikan hak asasi manusia," tutur juru bicara Yayasan Memorial Korea Selatan 18 Mei, seperti dikutip AFP, Senin (17/12).

Penghargaan Hak Asasi Manusia Gwangju diberikan oleh Yayasan Memorial Korea Selatan 18 Mei kepada individu, kelompok atau lembaga yang telah berkontribusi dalam memajukan hak asasi manusia, demokrasi dan perdamaian dunia.

Yayasan ini didirikan pada 1994 untuk memperingati pemberontakan pro-demokrasi 1980 di Gwangju, yang menyebabkan lebih dari 200 orang terbunuh dan terluka.

Saat dinobatkan penghargaan itu pada 2004 lalu, Suu Kyi tak dapat menerima penghargaan karena sedang menjalani tahanan rumah dijatuhkan oleh junta militer.

Selain Penghargaan Gwangju, pemimpin Partai Liga Nasional untuk Demokrasi itu juga dinobatkan sebagai peraih Nobel Perdamaian pada 1991 dan sederet penghargaan lainnya. Namun, sejak peristiwa pembantaian terhadap kaum minoritas Rohingya terkuak, Suu Kyi dituduh apatis terhadap kasus tersebut.

Pada November lalu, Amnesty Internasional juga mencabut gelar Suu Kyi sebagai Duta Besar Penghargaan Hati Nurani dengan alasan serupa.

Perserikatan Bangsa-Bangsa telah menyatakan kasus kekerasan terhadap minoritas Rohingya sebagai tindakan genosida. (fey/ayp)

Let's block ads! (Why?)


https://ift.tt/2BtxIqB
December 19, 2018 at 12:27AM from CNN Indonesia https://ift.tt/2BtxIqB
via IFTTT

No comments:

Post a Comment