Diduga perilaku tersebut membuat NASA mengeluarkan upaya peninjauan keamanan operasi dan budaya kerja, termasuk kebijakan bebas narkoba di SpaceX dan Boeing. Seperti diketahui, kedua perusahaan itu merupakan mitra NASA untuk mengirimkan astronaut ke luar angkasa.
"Dia (Musk) berkomitmen terhadap keselamatan sebagai siapa pun, dan dia mengerti bahwa itu bukan perilaku yang pantas, dan kau tidak akan melihatnya lagi," kata Administrator NASA Jim Bridenstine seperti dilansir The Verge.
Bridenstine merupakan orang di balik perintah peninjauan tersebut. Kontrak proyek luar angkasa dengan Boeing dan SpaceX ditaksir sebesar US$ 6,8 miliar atau sekitar Rp97,2 triliun.Ia mengatakan peinjauan tersebut dilakukan untuk mengetahui tolak ukur pihak asuransi dalam memastikan kedua perusahaan tidak rentan terhadap kecelakaan yang bisa mengakibatkan kematian astronaut.
Dilansir dari News 18, peninjauan tersebut sebagai bukti seriusnya NASA menjaga keselamatan para astronautnya. Ia mengatakan berdasarkan riwayat sejarah, kepemimpinan, budaya dan keamanan dalam organisasi merupakan salah satu penilaian keselamatan.
"Kenyataannya adalah, kami siap meluncurkan astronaut Amerika di roket Amerika dari tanah Amerika untuk pertama kalinya sejak 2011, dan kami ingin memastikan kami memiliki penilaian budaya, penilaian keselamatan dari masing-masing penyedia kami," kata Bridenstine.
SpaceX telah menjadi kontraktor untuk NASA sejak 2012. SpaceX bertugas mengangkut pasokan ke Stasiun Luar Angkasa Internasional di atas kapal kargo Dragon.Tahun depan, SpaceX sedang mempersiapkan untuk penerbangan pertama kapsul kru Dragon, dengan dua astronaut di atas kapal, diluncurkan di atas roket Falcon 9.
Penerbangan uji coba akan direncanakan untuk 7 Januari 2019 dari Cape Canaveral, Florida. (jnp/evn)
https://ift.tt/2RwLWO4
December 03, 2018 at 05:32PM from CNN Indonesia https://ift.tt/2RwLWO4
via IFTTT
No comments:
Post a Comment