Desa Sumber Jaya merupakan lokasi terparah di Sumur yang jalanannya dipenuhi puing-puing rumah warga dan sampah laut. Sepuluh ekskavator setidaknya terlihat sibuk memindahkan reruntuhan di berbagai sudut jalan untuk memudahkan lalu-lalang kendaraan.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rampangilei memastikan wilayah Sumur sudah lebih baik untuk dilalui. Alhasil jalur pengiriman bantuan logistik sudah lebih baik.
"Ini memasuki hari kelima kita sudah lihat kegiatan-kegiatan pembersihan puing-puing, kebutuhan dasar juga terpenuhi. Artinya upaya penanganan darurat di sini sudah cukup baik," ujar Willem yang sedang meninjau lokasi pembersihan, Rabu (26/12).
Dari pantauan di lapangan, nyaris seluruh bangunan di pantai Sumber Jaya rata dengan tanah. Kebanyakan dari bangunan tersebut merupakan fasilitas jual beli hasil tangkapan nelayan. Beberapa perahu nelayan pun ikut terseret ke daratan.Guna mempercepat proses penyaluran logistik, Willem memastikan bakal memanfaatkan helikopter. Cara ini juga akan mereka pakai untuk menembus akses lokasi terdampak tsunami lain seperti Desa Taman Jaya yang tak jauh dari Ujung Kulon.
"Seperti Sumur ini kan sebenarnya tidak terisolasi, tapi memang untuk mencapai sini sulit karena keadaan jalan yang ada. Suplai logistiknya supaya cepat kita menggunakan jalur udara dan untuk Taman Jaya kita akan memakai itu," tutur Willem.
Willem mengatakan saat ini kebutuhan mendasar para pengungsi masih terpenuhi dengan baik. Hanya saja untuk barang tertentu seperti selimut dan matra masih cukup banyak dibutuhkan oleh warga.Untuk mencapai Sumur, memang butuh upaya ekstra. Setidaknya butuh waktu tiga jam berkendara untuk mencapai sana. Kondisi jalan yang masih bebatuan dan terhalang pohon memaksa kendaraan memutar hingga melewati bibir pantai. (bin)
http://bit.ly/2LzL0Gu
December 27, 2018 at 03:08AM from CNN Indonesia http://bit.ly/2LzL0Gu
via IFTTT
No comments:
Post a Comment