Sebelumnya Bambang Suryo pernah divonis dengan hukuman serupa pada 2015 lalu. Hal tersebut dibenarkan Ketua Komdis PSSI Asep Edwin.
Bambang Suryo untuk kali kedua mendapat hukuman seumur hidup dari aktivitas sepak bola di Indonesia berdasarkan Salinan Keputusan Komdis PSSI yang diterima CNNIndonesia.com dengan nomor 024/L3/SK/KD-PSSI/XII/2018. Surat tersebut ditandatangani Asep di Jakarta pada 19 Desember 2018.
Bambang Suryo yang saat ini bersatatus sebagai manajer Persekam Metro FC, terbukti melanggar disiplin terkait tingkah laku buruk ofisial."Iya, itu [surat] penguatan saja. Yang bersangkutan [sudah] kena hukuman seumur hidup pada 2015. Iya, penegasan. Karena dia kan melakukan lagi [pengaturan skor] dengan [klub PSN] Ngada. Hanya saja, harus lebih dimonitor lagi [pergerakan BS]," kata Asep kepada CNNIndonesia.com pada Rabu (26/12).
Hukuman tersebut diberikan berdasarkan fakta dan pertimbangan hukum bahwa pada 10 November 2018, pelatih PSN Ngada Kletus Gabhe mendapat pesan elektronik via WhatsApp (WA) dari Bambang Suryo. Manajer Persekam Metro FC tersebut mengucapkan selamat kepada tim PSN Ngada dan menanyakan target tim PSN Ngada karena lolos ke putaran 32 besar nasional.
PSSI dua kali menjatuhkan hukuman seumur hidup kepada Bambang Suryo. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A.)
|
Bambang Suryo juga dianggap mangkir dari pemanggilan Sidang Komite Disiplin PSSI pada 19 Desember 2018 untuk memberikan keterangan terkait tindakan di atas.
"Yang bersangkutan tidak memenuhi panggilan Komite Disiplin PSSI tanpa alasan yang patut dan lebih memilih tampil pada acara Mata Najwa di malam harinya," demikian keterangan dari surat Komdis PSSI tersebut.
Komdis PSSI menguatkan keputusan Komite Disiplin PSSI tahun 2015 dengan merujuk pada pasal 72 ayat (4) jo. pasal 141 Kode Disiplin PSSI, Bambang Suryo dihukum larangan ikut serta dalam aktivitas dalam kegiatan sepak bola di lingkungan PSSI seumur hidup karena telah terjadi pelanggaran terhadap pasal 72 ayat (4) jo. pasal 141 Kode Disiplin PSSI.Lebih lanjut, Asep berharap hukuman itu menjadi efek jera bagi pelaku sepak bola Indonesia lainnya.
"Beberapa [pelaku pengaturan skor] sudah kena ya. Mudah-mudahan kompetisi mendatang bisa [lebih baik]. Publik ingin sepak bola bermartabat, sepak bola indah," ucap dia.
"Kami coba dari sisi Komdis berkontribusi juga untuk lebih mengawasi lagi. Permasalahannya begini, kami hanya bisa bergerak kalau ada laporan," ucapnya menambahkan.Sampai dengan saat ini CNNIndonesia.com masih berupaya menghubungi Bambang Suryo terkait putusan yang dikeluarkan Komdis PSSI di atas. (map/sry)
http://bit.ly/2LB2FxJ
December 27, 2018 at 03:18AM from CNN Indonesia http://bit.ly/2LB2FxJ
via IFTTT
No comments:
Post a Comment