Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu meminta Prabowo tak menghina negaranya sendiri hanya demi kepentingan pilpres 2019.
"Kita berkontestasi boleh, berbeda boleh, tapi jangan menghina negara kita, jangan mengecilkan negara kita," kata Arsul kepada wartawan di kediaman calon wakil presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin, Jalan Situbondo, Menteng, Jakarta, Rabu (26/12).
Ia pun berharap agar perbandingan negara-negara yang dibuat oleh Prabowo di setiap kampanyenya tidak melibatkan Indonesia.
Senada dengan Arsul, Calon Wakil Presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin membantah bahwa Indonesia adalah negara miskin. Ma'ruf mengklaim pertumbuhan ekonomi Indonesia justru baik.
"Enggak benar itu ya. Secara pertumbuhan ekonomi cukup bagus, pemerataan juga banyak, melalui infrastrukur dan berbagai fasilitas," ujar Ma'ruf.
Ma'ruf menjamin jika dirinya bersama Joko Widodo terpilih dalam pilpres 2019, pembangunan hanya perlu dilanjutkan karena landasan ekonominya selama ini dinilai sudah terbangun dengan baik.
"Begitu juga mengenai tenaga kerja, masih banyak peluang. Jadi saya kira tidak benar itu (ucapan Prabowo)," katanya.
Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu menilai pernyataan Prabowo justru menimbulkan pesimisme bagi warga. Padahal mestinya, kata Ma'ruf, seorang pemimpin harus membangun optimisme.
"Ya kita boleh cari dukungan tapi dengan cara bermartabat, jangan menakutkan, jangan kemudian tidak berdasar fakta-fakta yang terjadi," ucap Ma'ruf.
Prabowo Subianto menyebut kemiskinan Indonesia hampir sama dengan Rwanda dan Haiti. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
|
Sebut Indonesia Miskin tapi Minta Sumbangan
Dalam kesempatan yang sama, juru bicara TKN Arya Sinulingga mengatakan, pernyataan Prabowo itu justru bertentangan dengan sikap yang selama ini diusung pasangan calon nomor urut 02 itu. Sebab, Prabowo bersama pasangannya, Sandiaga Uno selama ini justru membuka penggalangan dana untuk kepentingan kampanye.
"Beliau (Prabowo) selalu mengatakan Indonesia miskin tapi minta sumbangan ke orang Indonesia untuk kampanye. Kalau orang miskin semestinya enggak minta sumbangan. Jangan minta sumbangan dong ke orang miskin," tuturnya.
Prabowo diketahui membuka nomor rekening untuk menampung uang yang terkumpul dari masyarakat sejak November lalu. Uang itu akan digunakan untuk membantu dana kampanye pilpres 2019.
Menurut Arya, Prabowo mestinya bersikap konsisten dengan menutup nomor rekening tersebut. Hal serupa seharusnya juga dilakukan Sandiaga.
"Saya tantang nih BPN (Badan Pemenangan Nasional). Konsisten dengan mengatakan Indonesia miskin, tutup rekeningnya. Berani enggak?" ucap Arya.
Pernyataan Prabowo soal kemiskinan Indonesia ini sebelumnya menyebar di media sosial. Di hadapan jamaah Majelis Tafsir Alquran (MTA) di Jalan Ronggowarsito, Kota Solo, Minggu (23/12) lalu, Prabowo menyebut kemiskinan Indonesia setingkat dengan Rwanda, Haiti, dan pulau-pulau kecil Kiribati.
Ia juga mengaku prihatin dengan penghasilan masyarakat Indonesia yang rata-rata Rp30 ribu per hari.
(psp/DAL)http://bit.ly/2VaiEHl
December 27, 2018 at 02:41AM from CNN Indonesia http://bit.ly/2VaiEHl
via IFTTT
No comments:
Post a Comment