Pages

Monday, December 17, 2018

Tim Jokowi Ungkit Peran Mardani Bahas Kotak Suara 'Kardus'

Jakarta, CNN Indonesia -- Juru Bicara Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Maruf Amin, Lena Maryana Mukti mengaku heran Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mempermasalahkan penggunaan kotak suara berbahan kardus dalam Pemilu 2019. Sebab, ia menyebut PKS selaku partai pendukung Prabowo-Sandiaga turut terlibat dalam Rapat Dengar Pendapat Umum di DPR tentang Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU).

"Sebelum dituangkan ke dalam PKPU, proses di parlemen itu dilakukan yang namanya uji coba terhadap kotak suara. Kalau tidak salah pada saat RDPU dengan KPU itu yang memimpin kalau tidak salah justru Pak Mardani Ali Sera dari teman di PKS dan itu sudah disetujui," ujar Lena di Rumah Cemara, Jakarta, Senin (17/12).

Lena menuturkan RDPU di bawah kepemimpinan Mardani menyetujui penggunaan kotak suara berbahan dasar kardus tersebut. Setelah dari proses itu, ia berkata kotak suara berbahan kerdus tersebut akhirnya dituangkan ke dalam PKPU. Pengesahan penggunaan bahan tersebut juga diklaim sesuai dengan UU Nomor 7 tahun 2017 tentang Pemilu.


Lebih lanjut, politikus PPP ini menilai penggunaan kardus sebagai bahan kotak suara terkait dengan anggaran KPU. Ia berkata anggaran KPU untuk pengadaan kotak suara membengkak menjadi dua kali lipat lantaran pemilih di setiap Tempat Pemungutan Suara pada Pemilu 2019 dibatasi maksimal 300 pemilih.

Akibat pembatasan pemilih itu, KPU menurutnya harus mengeluarkan anggaran lebih untuk penambahan Panitia Pemungutan Suara dan pembangunan TPS.

Tim Jokowi Ungkit Peran Mardani Bahas Kotak Suara 'Kardus'Kotak suara berbahan dasar kertas karton yang disebut KPU kedap air. (ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto)

"Sebagaimana dimaklumi satu TPS ini sekarang maksimal 300 suara tidak seperti pemilu sebelumnya. Memang konseskuensinya maka jumlah jumlah TPS menjadi bengkak hampir dua kali lipat untuk menambah petugas dan kotak suara," ujarnya.

Di sisi lain, Lena menyampaikan kotak suara berbahan kardus sudah digunakan sejak tahun 2014. Sejak saat itu, ia menilai tidak pernah ditemukan masalah terkait penggunaan kotak suara berbahan kardus.

"Artinya kotak suara berupa kardus kedap air ini bukan sesuatu yang baru. Ini sudah pernah dilakukan dan juga disetujui bersama atau sudah diujicobakan," ujar Lena.


Meski TKN tak risau, Lena tetap berharap penyelenggara pemilu bertugas secara profesional, terutama dalam hal pengamanan kotak suara. Sebab, ia khawatir calon petahana akan menjadi tertuduh jika terjadi masalah.

Petahana, kata dia, akan dituding melakukan rekayasa untuk mengalahkan penantang.

"Dan tentu saja kami sebagai TKN berharap bahwa penyelenggaraan pemilu ini betul-betul dilakukan secara profesional sehingga tidak terjadi kecurangan. Dan sekali lagi ujungnya tentunya tidak merugikan TKN sendiri karena dianggap isi sebagai suatu kecurangan," ujarnya.


Di sisi lain, Lena menilai wajar jika kotak suara berbahan kardus rusak karana terendam banjir. Sebab, ia menilai semua bahan apapun akan rusak jika terendam banjir.

"Bahkan kayu pun dan bahan-bahan yang lain pasti akan rusak," ujar Lena.

Lena juga mengklaim pihaknya memiliki keinginan yang sama dengan BPN Prabowo-Sandiaga agar Pemilu 2019 dilakukan secara transparan, jujur, dan adil.

Sementara itu Mardani Ali Sera belum merespons pernyataan Lena ini. Pesan singkat yang dikirim ke nomor HP-nya belum dibalas. (jps/sur)

Let's block ads! (Why?)


https://ift.tt/2LonV9u
December 18, 2018 at 12:32AM from CNN Indonesia https://ift.tt/2LonV9u
via IFTTT

No comments:

Post a Comment