Sesampainya di danau mereka berganti pakaian renang dan satu demi satu masuk ke dalam lubang es.
Di danau air asin Brunnsviken, masing-masing merendam diri di dalam air yang bersuhu 0 derajat Celsius selama beberapa detik, sebelum akhirnya naik dan membungkus diri dengan pakaian hangat.Sorak-sorai terdengar untuk meredakan kedinginan sambil menyemangati yang menanti giliran berendam.
Kelompok yang anggotanya berupa karyawan sebuah kantor pemasaran yang terdiri dari pria dan wanita usia 34 sampai 61 tahun itu sudah memulai ritual ini sejak tahun 2017.
Tujuannya ketika itu untuk mengalahkan rasa sedih pasca-liburan.
"Kami sering berenang bersama saat musim panas, di saat udara terasa hangat, lalu kami berpikir 'Bisakah kita terus melakukan ritual ini selamanya?'," Kata Karin Wallford, salah satu anggota kelompok, yang membungkus diri dengan topi dan mantel setelah menceburkan diri.
Sejak saat itu mereka sepakat untuk melakukan ritual berenang sebelum makan siang, bahkan saat musim dingin yang membekukan danau favorit mereka.
"Rasanya hidup jadi lebih seru," kata Michael Porselid, anggota yang lain.
Kelompok ini terpaksa menunda ritualnya pada musim dingin tahun lalu, tepatnya pada bulan Februari dan Maret, karena air danau yang mengalir ke Laut Baltik ini membeku terlalu tebal sehingga sulit untuk dipotong.
Namun tahun ini, mereka tak gentar untuk kembali mencoba membolongi air danau yang membeku demi meneruskan ritual.
Sebelumnya mereka telah datang dengan gergaji dan sekop es untuk membolongi danau.
"Saya cukup gugup saat hendak memulainya. Tapi setelah menceburkan diri saya malah merasa senang," kata Annica Gunnrin, yang juga merasa lebih berenergi setelah berendam dalam air es itu.
"Saya tidak pernah merasa menyesal telah melakukannya."
(ard)
http://bit.ly/2FQx7Uj
January 28, 2019 at 01:38AM from CNN Indonesia http://bit.ly/2FQx7Uj
via IFTTT
No comments:
Post a Comment