Wali Kota Jakarta Selatan Marullah Matali mengatakan program Magrib Mengaji tersebut digelar sebanyak empat kali setiap bulannya.
"Kami sebenarnya semuanya, tapi ini kita lebih banyak mengajak ke anak-anak remaja biar masuk mereka ke masjid," kata Marullah saat dihubungi wartawan, Jumat (11/1).
Marullah menyebut pelaksanaan program tersebut dalam rangka menindaklanjuti arahan dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang ingin menciptakan suasana keagamaan yang lebih di wilayah Jakarta.
"Ini pesannya dari pimpinan dalam hal ini Pak Gubernur, minta supaya menciptakan suasana keagamaan yang lebih bagus lagi," ujarnya.
Untuk tahun ini, setiap kelurahan sudah mendapatkan anggaran guna melaksanakan program tersebut.
"(Anggaran) nanti tanya sama lurah masing-masing, angkanya lupa saya, pokoknya kira-kira satu kali pelaksanaan untuk satu kali pelaksanaan itu kira-kira Rp500.000 lebih dikit," tutur Marullah.
Sementara itu, Kepala Biro Pendidikan Mental dan Spiritual (Biro Dikmental) DKI Hendra Hidayat menuturkan program Magrib Mengaji tersebut merupakan inisiatif dari wali kota sendiri. Artinya, progran tersebut bukanlah program yang dibuat oleh Pemprov DKI.
"Ini bukan program Pemprov DKI Jakarta, jadi tidak ada ingub, tidak ada perintah Pak Gubernur," kata Hendra di Balai Kota Jakarta, Jumat (11/1).
Di tempat yang sama, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengaku mendukung pelaksanaan program Magrib Mengaji tersebut. Apalagi, bila program tersebut bertujuan untuk mencegah kenakalan di kalangan remaja.
"Secara moral, semua kegiatan baik pantas didukung, kegiatan tarik tambang kami dukung, ya kan? Artinya secara moral yang baik-baik didukung," ujar Anies. (dis/ugo)
http://bit.ly/2SNx5iY
January 12, 2019 at 06:17AM from CNN Indonesia http://bit.ly/2SNx5iY
via IFTTT
No comments:
Post a Comment