Fitriani tampil cukup apik sejak awal gim pertama menghadapi Ongbamrungphan yang didukung penonton tuan rumah.
Beberapa kesalahan kerap dibuat wakil tuan rumah yang merupakan unggulan kedelapan hingga Fitriani memimpin 7-1.
Selepas keunggulan jauh tersebut, Ongbamrungphan mulai menambah poin dan berusaha mendekati perolehan poin Fitriani. Skor 11-6 menjadi poin interval pada gim pertama.
Penampilan defensif yang prima dan penempatan bola yang jitu ketika menyerang menjadi salah satu faktor yang membuat Fitriani mampu mempertahankan keunggulan lima poin atas Ongbamrungphan setelah interval.
Kemampuan Fitriani dalam bertahan menjadi salah satu kunci menjuarai Thailand Masters 2019. (Dok. Humas PBSI)
|
Sebuah lob panjang ke belakang yang tidak dapat diantisipasi dengan baik oleh Ongbamrungphan membuat Fitriani memastikan kemenangan gim pertama yang berlangsung selama 19 menit dengan skor 21-12.
Kegemilangan Fitriani berlanjut pada gim kedua. Poin demi poin diraih pebulutangkis kelahiran Garut itu memimpin 4-0.
Setelah keunggulan empat poin, pertandingan kembali sengit karena Ongbamrungphan mampu meraih poin secara beruntun dan merapatkan jarak.
Perebutan poin hingga interval berlangsung cukup sengit, berbeda dengan gim pertama. Perlawanan Fitriani mampu meredam kebangkitan Ongbamrungphan dengan skor 11-9 pada interval gim kedua.
Sempat unggul 18-8, Fitriani masih membutuhkan perjuangan sebelum memastikan kemenangan dengan skor 21-14.
Fitriani menjadi satu-satunya pebulutangkis Indonesia yang meraih gelar juara pada Thailand Masters 2019. </span>
http://bit.ly/2Cjhn8h
January 14, 2019 at 01:21AM from CNN Indonesia http://bit.ly/2Cjhn8h
via IFTTT
No comments:
Post a Comment