Angin kencang yang berembus membuat salju serupa dinding, yang tinggi namun rapuh. Formasi ini disebut lempengan angin (wind slabs). Dalam musibah yang terjadi di Austria, wind slabs memperparah kondisi selagi longsor salju terjadi.
Salju masih menjadi magnet di objek wisata yang digemari turis, terutama yang berasal dari negara tropis seperti Asia.Melakukan wisata salju dengan agen perjalanan atau resor yang memiliki sertifikasi keamanan menjadi hal penting. Membekali diri dengan asuransi perjalanan juga patut dilakukan.
Dikutip dari Telegraph, sebanyak 90 persen musibah saat wisata salju terjadi akibat kesalahan manusianya sendiri. Jadi sangat penting untuk mendengarkan imbauan pemandu dan waspada dengan tanda alam saat melakukan berski, snowboarding, mendaki atau sekadar main-main di lahan bersalju tebal.
Berikut adalah panduan aman saat berwisata salju:
1. Jangan Nekat
Di lahan salju komersil, seperti yang dioperasikan oleh resor atau pusat ski, pasti ada tanda area yang boleh didatangi dan area yang terlarang didatangi.
Jangan nekat menerobos area dengan tanda yang kedua, karena pihak pengelola bakal tidak bertanggung jawab jika tamunya mengalami musibah di sini.
2. Jauhi Area Curam
Longsor tidak akan terjadi di area yang datang. Oleh karena itu jauhi area curam yang berada di sekitar tempat wisata salju, seperti di kaki bukit, tebing atau gunung.
Kalau terpaksa berada di sana, cari tahu arah evakuasi.
3. Jejak Perlahan
Longsor salju juga biasanya terjadi karena tumpukan salju menahan beban yang terlalu berat.
Perhatikan area tertinggi yang ada di sekitar area yang didatangi. Perhitungkan salju bakal longsor dari arah mana, seandainya bakal terjadi musibah.
Jadi kalau pilihannya berupa kegiatan yang menjejak salju, seperti ski, snowboarding atau mendaki, berjalanlah perlahan dan satu persatu.
Ketika menunggu kerabat, tunggulah di area yang terasa aman (baca poin nomor dua).
4. Pakaian Berlapis
Kenakan pakaian berlapis saat hendak wisata salju, karena udara di puncak gunung bisa berubah mendadak. Kenakan sarung tangan dan topi. Kenakan topi jika tak ada helm.
Isi perut dengan makanan atau minuman hangat selagi ada kesempatan. Tapi jangan nekat menaruh bagian tubuh yang membeku--seperti tangan atau kaki, langsung ke air panas, karena dapat menghentikan peredaran darah.
Sebaiknya pijat perlahan bagian tubuh yang membeku sampai terasa lunak, baru membasuhnya dengan air hangat.
5. Peralatan Keselamatan
Di tengah musim angin, sebaiknya bekali diri dengan peralatan keselamatan jika sewaktu-waktu terjadi longsoran salju. Peralatan bisa berupa sekup kecil untuk menggali salju dan radio panggilan.
Kalau melihat korban yang tertimbun salju, lakukan langkah keselamatan setelah longsor berhenti.
Langkah keselamatan cepat, sekitar 15 menit setelah korban tertimbun, persentase keselamatannya sekitar 80 persen.
Setelah korban terbebas dari salju segera hangatkan badannya dan bantu napasnya menjadi lebih lega, namun jangan langsung memberikannya makan dan minum demi mencegah kagetnya metabolisme tubuh yang sempat "berhenti mendadak" akibat timbunan salju.
(agr/ard)
http://bit.ly/2M6eM61
January 12, 2019 at 07:32PM from CNN Indonesia http://bit.ly/2M6eM61
via IFTTT
No comments:
Post a Comment